banner 970x250

Kembali Sukses, SpaceX luncurkan Satelit Dalam Misi Starlink ke 25

Kembali Sukses, SpaceX luncurkan Satelit Dalam Misi Starlink ke 25
Kembali Sukses, SpaceX luncurkan Satelit Dalam Misi Starlink ke 25

Florida, Brilianews.com – Kembali sukses, SpaceX meluncurkan satelit dalam Misi Starlink ke 25. SpaceX menyiarkan peluncurkan satelit Starlink ini live di kanal Youtube SpaceX.

Enam puluh Satelit ini diluncurkan di Komplek Peluncuran Luar Angkasa 40 (SLC-40), Stasiun Angkatan Luar Angkasa Tanjung Canaveral, Florida.

“Anda menyaksikan webcast live dari misi Starlink ke 25,” ucap Kepala Insinyur Manufaktur Jessie Anderson di Kantor Pusat SpaceX, Hawthorne, California, Amerika Serikat, Kamis (29/4/2021).

Ia juga menuturkan, sebagai konstelasi satelit global, Starlink dapat memberikan akses internet kepada daerah yang sebelumnya tidak memiliki atau memiliki jaringan yang buruk.

Baca Juga  Percepat Digitalisasi Ekonomi, Ridwan Kamil Dorong Kepala Daerah di Jabar Tingkatkan Leadership Digital

Jessie menambahkan, karena ketinggian orbit satelit Starlink yang lebih rendah dari satelit pada umumnya, Starlink dapat memberikan latensi yang lebih rendah.

Peluncuran Falcon 9 pada Misi Starlink ke 25 kali ini menggunakan roket pendorong tahap pertama yang kemudian akan mendarat di kapal drone “Just Read the Instructions” (Baca Saja Petunjuknya) yang berada di Samudra Atlantik.

Roket pendorong tahap pertama pada Falcon 9 kali ini sebelumnya digunakan pada misi peluncuran GPS III Space Vehicle 03, Turksat 5A, dan empat Misi Starlink.

Enam puluh Satelit lagi-lagi berhasil diluncurkan di Komplek Peluncuran Luar Angkasa 40 (SLC-40), Stasiun Angkatan Luar Angkasa Tanjung Canaveral, Florida.

Starlink ideal untuk daerah terpencil yang jauh dari perkotaan dan tidak memungkinkan untuk memasang infrastruktur jalur darat. Yang dibutuhkan hanya Starlink Kit, listrik, dan langit yang tak tertutup apapun.

Baca Juga  Lantik Kadinkes dan Direktur RSUD Bandung Kiwari, Yana: Fokus Tekan Covid-19

Starlink sendiri sedang melakukan tes beta publik di Amerika Serikat, Kanada, Britania Raya, Jerman Barat, dan Pulau Selatan dari New Zealand. (Adi)