banner 970x250

Kepala BNPB Tinjau Lokasi Gempabumi di Malang Jawa Timur

Kepala BNPB Tinjau Lokasi Gempabumi di Malang Jawa Timur
Kepala BNPB Doni Monardo didampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Malang Sanusi, meninjau lokasi gempa di Desa Wirotaman, Kecamatan Ampel Gading, Malang, Jawa Timur, Minggu (11/4/2021).

Malang, Brilianews.com – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo tiba di Bandar Udara Abdul Rachman Saleh, untuk melakukan peninjauan lokasi gempa di Desa Wirotaman, Kecamatan Ampel Gading, Malang, Jawa Timur, pada Minggu (11/4/2021). Turut hadir mendampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Malang Sanusi.

Rombongan terlebih dahulu mengunjungi Posko Utama di Kantor Kecamatan Ampel Gading, untuk memastikan bahwa proses penanganan berjalan dengan baik.

Dalam arahannya, Doni menyampaikan duka yang mendalam bagi warga yang terkena dampak Gempabumi Selatan Malang. Disamping itu, BNPB akan memberikan dana stimulan bagi warga yang rumahnya rusak dengan kategori Rusak Ringan (RR) sebesar 10 juta, Rusak Sedang (RS) sebesar 25 juta, dan Rusak Berat (RB) sebesar 50 juta.

Untuk mempercepat proses perbaikan BNPB meminta kepada perangkat daerah setempat, untuk melakukan pendataan dan melaporkan sesuai dengan data yang benar.

Baca Juga  Misi Berhasil, Satgas Yonif 310/KK Kembali dari Pamtas RI-PNG

“Rumah warga yang Rusak Ringan dan Rusak Sedang bisa dilakukan perbaikan dengan cara pemerintah daerah memberikan usulan kepada BNPB dengan nama dan alamat yang akurat,” kata Doni seperti dilansir dari laman web BNPB.

Kepala BNPB Tinjau Lokasi Gempabumi di Malang Jawa Timur
Kepala BNPB Doni Monardo didampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Malang Sanusi, meninjau lokasi gempa di Desa Wirotaman, Kecamatan Ampel Gading, Malang, Jawa Timur, Minggu (11/4/2021).

Sedangkan bagi warga yang mengalami rusak berat, akan dikoordinasikan dengan Kementrian PUPR untuk mempercepat proses perbaikan.

Doni juga mengajak warga tetap tenang dan jangan panik. Program-program yang telah dilakukan oleh pemerintah kabupaten kota atau provinsi yg dibantu BNPB, BMKG, Basarnas, TNI-POLRI dan Tim gabungan lainnya, harus sering dilakukan sebagai bagian dari kesiapsiagaan.

Warga diminta untuk dilatih dan diberikan edukasi terkait literasi kebencanaan, manfaatkan kearifan lokal, untuk mencari ide dan inisiatif. Sebagai contoh, dengan menyiapkan sejumlah kaleng, letakan kaleng didalam ruangan, ketika kaleng jatuh saat gempa, bisa berfungsi sebagai alarm awal.

Baca Juga  Pastikan Keamanan Pasca Gempa Cianjur, Perjalanan Enam KA Sempat Dihentikan Sementara

Selain itu, kegiatan siskamling juga bisa dilaksanakan setiap malam. Warga berjaga untuk mengantisipasi risiko yg muncul seperti gelombang tinggi atau gempa.

Ia mengingatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan, dibangun oleh masyarakat itu sendiri.

“Kepemimpinan Perangkat daerah harus bisa mengajak warga untuk lebih siap menghadapi risiko yang akan terjadi, ” ucap Donu. (Afria)