banner 970x250

Ex Officio Bandung Galang Dana untuk Bantuan Kemanusiaan Palestina

Ex Officio Bandung Galang Dana untuk Bantuan Kemanusiaan Palestina
Ex Officio Bandung Galang Dana untuk Bantuan Kemanusiaan Palestina

Bandung, Brilianews.com – Organisasi nirlaba Ex Officio menggalang pengumpulan dana untuk Palestina. Tak hanya menggalang dana organisasi yang dimotori oleh istri Wali Kota Bandung, Siti Muntamah tersebut, berharap Kota Bandung menjadi yang terdepan dalam memberikan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina. Mengingat di Kota Bandung lah komitmen penyetaraan hak kemerdekaan, digaungkan lewat Konferensi Asia Afrika.

“Tahun 1955 Kota Bandung hadir untuk membantu perjuangan bangsa-bangsa di Asia dan Afrika, termasuk untuk Palestina. Kita hadir saat ini untuk memberikan dukungan secara moral maupun materil,” kata Siti di Pendopo Kota Bandung, Jln. Dalem Kaum, Sabtu (5/6/2021).

Siti menuturkan, saat ini dukungan yang diperlukan bagi perjuangan bangsa Palestina tidak hanya sebatas doa saja, tetapi juga memerlukan dorongan materil. Hal itulah yang membuat Ex Officio menggelar penggalangan dana.

Dukungan bagi Palestina merupakan implementasi komitmen yang tertuang dalam Dasasila Bandung saat Konferensi Asia Afrika 1955.

Baca Juga  Bio Farma Serahkan Bantuan Kesehatan Untuk Tenaga Pengajar Kota Bandung

“Kita tetap akan menjadi bangsa Indonesia yang peduli, penuh cinta sekaligus bertanggung jawab. Karena dulu ikrarnya di Bandung. Sehingga harus terus menggelorakan dukungan,” ujarnya.

Acara silaturahmi digelar secara daring melalui aplpikasi zoom dan youtube dengan partisipasi sebanyak 1.594 orang. Hanya para pengurus inti dan tamu undangan yang berada di Pendopo Kota Bandung.

Penggalangan dana ini bekerja sama dengan Badan Amil Zakat NAsional (Baznas) Kota Bandung. Untuk pengumpulan dana termin pertama hingga 15 Juni 2021 kemudian akan berlanjut seterusnya.

“Pokoknya diperpanjang terus sampai bangsa Palestina merdeka,” cetusnya.

Dalam kesempatan tersebut turut hadir perwakilan dari Palestina langsung. Salah satunya adalah Marwan A. R. Attaallah, seorang pemuda berusia 27 tahun asal Gaza yang tengah menempuh pendidikan magister di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

Marwan berbagi cerita ketika satu tahun yang lalu memutuskan untuk memperdalam ilmu perencanaan kota ke Indonesia. Dia menuturkan ada banyak dinamika, lika-liku untuk bisa keluar dari Palestina.

Baca Juga  11 Lokasi di 7 Kabupaten dan Kota di Jabar Jadi PrioritasReforma Agraria

Marwan mengungkapkan, selain kesulitan karena tidak terdapat pelabuhan ataupun Bandar udara, di Palestina setiap perbatasan pun dijaga secara ketat. sehingga, dia harus keluar melalui perbatasan Mesir untuk dan menghabiskan waktu dua pekan proses perjalanan hingga bisa tiba di Indonesia.

“Orang yang boleh keluar dari Palestina salah satunya memiliki visa pelajar atau mahasiswa. Itu pun pemeriksaannya sangat ketat dan banyak intimidasi yang dilalui. Dari Mesir menuju Aman, Yordania dan baru bisa menuju ke Indonesia hingga sampai ke Jakarta dan menuju Bandung,” ungkap Marwan. (Afr)