banner 970x250

Penguatan Implementasi PPKM Mikro dan Percepatan Vaksinasi, Kunci Utama Pengendalian Lonjakan Covid-19

Penguatan Implementasi PPKM Mikro dan Percepatan Vaksinasi, Kunci Utama Pengendalian Lonjakan Covid-19
Penguatan Implementasi PPKM Mikro dan Percepatan Vaksinasi, Kunci Utama Pengendalian Lonjakan Covid-19

Jakarta, Brilianews.com – Perkembangan kasus Covid-19 menunjukkan tren kenaikan setelah lima pekan pasca liburan Idul Fitri, terutama di beberapa daerah yang sudah masuk Zona Merah.

Untuk menekan laju peningkatan kasus Covid-19, Pemerintah mengambil tindakan yang cepat, dengan melakukan penguatan PPKM Mikro serta mendorong percepatan pelaksanaan vaksinasi.

Menurut Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso, merujuk pada data Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), tingkat Kasus Aktif per 20 Juni 2021 adalah 7,17%, lebih tinggi daripada global sebesar 6,45%.

Sedangkan tingkat kesembuhan sebesar 90,08%, lebih rendah dibandingkan Global yang 91,38%; dan tingkat kematian sebanyak 2,75% lebih tinggi daripada global yang sebesar 2,16%.

“Kondisi ini ditambah lagi dengan jumlah kasus terkonfirmasi yang baru, di tanggal 20 Juni 2021 yang mencapai 13.737 kasus, merupakan angka tertinggi nasional sejak Januari 2021 lalu, ” ujar Susiwijono dalam keterangan resminya, Senin (21/6/2021).

Baca Juga  Ridwan Kamil Lapor Terobosan Pendidikan Vokasi dan Progres Vaksinasi Jabar ke BPK

Dengan penambahan sebanyak itu, kata dia total akumulasi kasus Covid-19 sebanyak 1.989.909.

Jumlah kasus aktif per 20 Juni 2021 sebanyak 142.719 kasus, mengalami tren peningkatan 51,12% dibandingkan per 3 Juni yang 94.438 kasus.

Jumlah kasus konfirmasi baru telah menjadi lebih tinggi dibandingkan jumlah kesembuhan baru, sejak 4 Juni 2021 yang lalu.

Susiwijono menyebutkan peningkatan Kasus Aktif tersebut meningkatkan Bed Occupancy Ratio (BOR), per 20 Juni 2021 BOR Nasional sebesar 64% (tempat tidur Isolasi dan tempat tidur ICU).

“Terdapat lima provinsi dengan BOR diatas 70%, yaitu DKI Jakarta (86%), Jawa Barat (84%), Jawa Tengah (82%), Banten (80%), dan D.I. Yogyakarta (79%). Juga masih terdapat empat provinsi dengan BOR antara 50% – 70% dan 25 Provinsi dengan BOR kurang dari 50%, ” ucapnya.

Baca Juga  Presiden Jokowi Apresiasi Peningkatan Aktivitas di Bandara Internasional Kertajati

Sedangkan di tingkat Kabupaten/Kota, terdapat 87 Kabupaten/Kota dengan tingkat BOR >70%, dan sebagian besar berada di Pulau Jawa.

Ia menambahkan BOR di RSDC Wisma Atlet mengalami tren peningkatan dalam satu bulan terakhir. Walaupun telah dilakukan penambahan 1.400 tempat tidur pada 14 dan 15 Juni 2021, namun BOR kembali meningkat per 21 Juni 2021 pagi.

“Hari ini, BOR Wisma Atlet mencapai 81,28%, sedangkan kondisi sehari sebelumnya (20 Juni 2021) adalah 79,46%,” pungkasnya. (Afr)