banner 970x250

BOR Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Jabar Turun, Ridwan Kamil Imbau Masyarakat Perkuat Prokes

BOR Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Jabar Turun, Ridwan Kamil Imbau Masyarakat Perkuat Prokes
BOR Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Jabar Turun, Ridwan Kamil Imbau Masyarakat Perkuat Prokes

Kota Bandung, Brilianews.com – Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian rumah sakit rujukan COVID-19 di Jawa Barat (Jabar), kembali menurun sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat diterapkan pada 3 Juli 2021.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar per Rabu (14/7/2021), BOR rumah sakit rujukan COVID-19 di Jabar sebesar 83,32 persen. Sedangkan BOR rumah sakit pada Jumat (9/7/2021) mencapai 87,87 persen.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, penurunan BOR tidak lepas dari upaya yang dilakukan semua pihak. Setidaknya, ada tiga strategi yang diambil Pemda Provinsi Jabar, dalam menekan BOR rumah sakit rujukan COVID-19.

Baca Juga  Siapkan Skill Relawan, Jabar Quick Response Gelar Seminar Nasional Kebencanaan

“Pertama adalah pemanfaatan ruang isolasi desa supaya yang OTG dan gejala ringan tidak perlu ke rumah sakit. Kedua, menaikkan tempat tidur untuk COVID-19 dari jatah pasien umum,” katanya. Jumat (16/7/2021).

Strategi yang ketiga, kata Gubernur Ridwan Kamil adalah memindahkan pasien COVID-19 yang menjelang sembuh setelah mendapatkan penanganan dan perawatan di rumah sakit ke pusat pemulihan, seperti hotel dan gedung negara.

“Keterisian rumah sakit untuk pasien COVID-19 Jawa Barat, hari demi hari menurun ke 83 persen dari puncaknya sempat 90,6 persen,” ucap dia.

Ia mengimbau kepada masyarakat Jabar untuk terus memperkuat kedisiplinan penerapan protokol kesehatan (prokes) 5M. Kedisiplinan masyarakat menerapkan prokes amat penting untuk mencegah penularan COVID-19.

Baca Juga  Bey Machmudin Dampingi Presiden Salurkan Beras di Bekasi

“Harus bisa seperti sebelum Lebaran, di mana keterisian RS COVID-19 bisa di bawah 30 persen. Kuncinya jaga prokes, karena prokes ibarat kita pake helm untuk kurangi potensi kecelakaan lalu lintas,” katanya. (Afr)