banner 970x250

Do’a Bersama Lintas Agama, Ridwan Kamil Doakan Masyarakat Dilindungi dari COVID-19

Do'a Bersama Lintas Agama, Ridwan Kamil Doakan Masyarakat Dilindungi dari COVID-19
Do'a Bersama Lintas Agama, Ridwan Kamil Doakan Masyarakat Dilindungi dari COVID-19

Kota Bandung, Brilianews.com – Pemda Provinsi Jawa Barat menggelar acara doa bersama lintas agama untuk kesehatan dan keselamatan masyarakat.

Acara do’a bersama ini diselenggarakan secara virtual dari Gedung Pakuan Bandung, Selasa (13/7/2021).

“Doa bersama lintas agama ini sangat penting untuk memberikan semangat kepada masyarakat di tengah pandemi COVID-19. Apalagi saat ini kasus sedang melonjak,” ucap Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil menambahkan, dalam beberapa hari terakhir ada banyak sekali berita duka yang ia terima di telepon genggamnya. Dirinya meyakini kejadian ini juga dialami oleh banyak orang termasuk masyarakat Jawa Barat.

Menurutnya, situasi ini merupakan kondisi yang luar biasa pahit. Oleh karena itu, sebagai manusia biasa, semua orang membutuhkan kekuatan batin agar usaha dan ikhtiar yang saat ini sedang dilakukan dalam menyelamatkan nyawa diberi kemudahan dan perlindungnan oleh Tuhan YME.

“Sehari ada 5-10 berita duka di handphone saya. Saya juga meyakini bahwa di handphone masing-masing berseliweran notifikasi berita duka ada seorang ibu yang meninggalkan keluarganya, kakak yang meninggalkan adiknya, sahabat saya juga tadi berpulang pukul 17 mendapat pesan dari mereka yang kehilangan keluarga tercinta,” kata Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil juga memohon maaf atas penerapan kebijakan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, yang dianggap tidak nyaman bagi beberapa orang. Dengan adanya PPKM Darurat ini diharapkan bisa menekan kasus aktif harian.

Karena salah satu cara untuk mencegah penularan dengan menurunkan mobilitas. Apalagi saat ini ada varian baru dari virus COVID-19 di mana tingkat penyebarannya mencapai 5 sampai 10 kali lipat.

Baca Juga  Jabar Tuan Rumah Kirab PESONA Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri se-Indonesia.

Menurutnya, kunci dari situasi yang buruk ini adalah mengurangi mobilitas. Karena hasil kajiannya semakin tinggi mobilitas maka dalam hitungan hari, rumah sakit-rumah sakit tidak akan dapat menampung lagi pasien. Sehingga dengan mengurangi mobilitas mudah-mudahan masih bisa mengendalikan.

“Kita tidak ingin melihat Jawa Barat ada jenazah yang tidak terurus yang mungkin terlambat di parkiran, di jalanan,” kata Ridwan Kamil.

Dirinya menyadari banyak orang yang terdampak penghasilannya karena adanya PPKM darurat ini. Namun hal ini harus dilakukan untuk mengurangi potensi penularan dan juga jatuhnya korban jiwa.

“Dan kita tidak ingin ada pasien mengantre jauh dari kelayakan oleh karena itu atas nama pemerintah saya mewakili pemerintah pusat menghaturkan permohonan maaf kepada ketidaknyaman bagi mereka-mereka yang tertahan pencharian rezekinya atau kegiatan-kegiatan esensialnya semata-mata inilah inhtiar yang menurut ilmu harus kita lakukan,” tutur Ridwan Kamil.

Apalagi kondisi rumah sakit di Jawa Barat saat ini sedang tidak baik-baik saja. Angka keterisian rumah sakit sudah berada di atas batas yang diterapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan pemerintah.

“Kondisi rumah sakit di Jawa Barat hari ini sedang tidak baik-baik saja. Standar pengendalian menurut ilmu dalam konteks WHO adalah 60 persen. Pemerintah pusat menaikkan standar kedaruratan 70 persen. Kita sudah 90 persen. Oleh karena itu ini dalam kondisi yang harus dintervensi,” kata Ridwan Kamil.

Belum lagi, jumlah masyarakat yang menjalani isolasi mandiri juga cukup banyak. Dari 90.000 jumlah kasus aktif di Jawa Barat, hanya 20.000 yang dirawat di rumah sakit sedangkan sisanya atau lebih dari 80 persen melakukan isolasi mandiri.

Baca Juga  Ridwan Kamil Paparkan Visi Jabar Masa Depan Berkelanjutan dalam Forum Dunia di Los Angeles

“Oleh karena itu kita titip kita kirimkan doa kita kepada 70.000 pasien-pasien yang sedang merawat diri di rumah-rumah kita haturkan doa kita menembus langit untuk menguatkan hati dan mental kepada perawat tenaga kesehatan dan pahlawan-pahlawan yang hari ini jam ini menit sedang bergerak untuk menyelamatkan nyawa manusia,” kata Ridwan Kamil.

Meskipun begitu, Pemda Provinsi Jawa Barat juga melakukan beberapa upaya untuk membantu pasien yang menjalani isolasi mandiri. Misalnya dengan menyediakan layanan telekonsultasi dan obat gratis yang diberikan kepada masyarakat yang sedang isolasi mandiri.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga melakukan beberapa upaya untuk menjaga ketersediaan oksigen. Salah satunya, dengan bekerja sama bersama beberapa pihak untuk penyediaan tabung oksigen.

“Kita juga sudah memulai mengendalikan kelangkaan oksigen akan dibagikan ke rumah sakit-rumah sakit puskesmas kita dapatkan dari Pulau Sumatera sampai Kalimantan dari Pulau Sulawesi sampai Singapura kita upayakan demi keselamatan jiwa rakyat yang kita cintai,” kata Ridwan Kamil. (Adi)