banner 970x250

Hari Hepatitis Sedunia, Bio Farma Ajak Masyarakat Deteksi Dini dan Vaksinasi Hepatitis

Hari Hepatitis Sedunia, Bio Farma Ajak Masyarakat Deteksi Dini dan Vaksinasi Hepatitis
Hari Hepatitis Sedunia, Bio Farma Ajak Masyarakat Deteksi Dini dan Vaksinasi Hepatitis

Bandung, Brilianews.com – Indonesia termasuk salah satu daerah endemis hepatitis B penyakit peradangan pada hati yang dapat mengakibatkan sirosis dan kanker.

Direktur Pemasaran, Penelitian dan Pengembangan PT. Bio Farma dr Sri Harsi Teteki menyatakan, Hari Hepatitis Sedunia yang diperingati setiap tanggal 28 Juli, merupakan moment penting untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya upaya preventif terkait dengan penyakit yang bisa dicegah secara dini.

Menurutnya, dengan hidup sehat dan vaksinasi hepatitis, akan sangat membantu agar penyakit ini tidak menimbulkan komplikasi.

“Komplikasi penyakit hepatitis sangat serius bisa mengakibatkan kematian dan menimbulkan penyakit lain yakni sirosis dan kanker, ” katanya pada konferensi pers dalam memperingati hari Hepatitis Sedunia secara virtual, Rabu (28/7/2021).

Terkait penyakit hepatitis tersebut dijelaskan Kepala Divisi Retail dan Pelayanan PT Bio Farma dr. Mahsun Muhammadi, disebabkan oleh banyak hal yakni mikro organisme, virus, bakteri, parasit atau zat kimia dan bersifat hepatotos yang merusak liver.

Namun yang perlu diwaspadai adalah hepatitis yang disebabkan oleh virus, yaitu hepatitis A, B dan hepatitis C.

“Bahkan virus hepatitis B dan C, bisa mengakibatkan sirosis dan kanker hati yang dapat mengakibatkan kematian, ” kata dr Mahsun.

Baca Juga  Pemkot Bandung Dukung Optimalisasi Kawasan RTH Bandung Raya
Hari Hepatitis Sedunia, Bio Farma Ajak Masyarakat Deteksi Dini dan Vaksinasi Hepatitis
Hari Hepatitis Sedunia, Bio Farma Ajak Masyarakat Deteksi Dini dan Vaksinasi Hepatitis

Menurut Mahsun, angka kematian pada penderita hepatitis B dan C, saat ini masih tinggi.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat pada tahun 2019, kematian akibat hepatitis B dan C sebanyak 1,1 jita jiwa, 800 ribu jiwa diantaranya kematian pada penderita hepatitis B yang menyebabkan sirosis yaitu kerusakan pada liver.

“Di Indonesia, berdasarkan data riset kesehatan dasar (riskedas) tahun 2018, masyarakat yang terinfeksi hepatitis 7,1 persen dari populasi bahkan bisa lebih besar, ” ungkapnya.

Mahsun menerangkan, penyakit hepatitis A dutularkan melalui makanan yang tidak dimasak dengan baik, sedangkan hepatitis B melalui darah dan produknya, bisa secara vertikal maupun horizontal.

“Secara vertikal bisa dari ibu menular kepada bayinya saat persalinan, sedangkan horizontal antar manusia bisa karena hubungan sexual, sedangkan hepatitis C lebih banyak melalui jarum suntik bersama pada pecandu narkoba, ” ujarnya.

Biaya pengobatan penyakit peradangan pada hati ini, lanjut Mahsum membutuhkan waktu lama dengan biaya besar apalagi bila harus transplantasi hati.

“Untuk mencegah penyakit ini perlu pola hidup bersih dan sehat, menjauhi pergaulan sex bebas dan narkoba serta vaksinasi hepatitis B, ” ucap Mahsum.

Hal senada disampaikan Kepala Bagian Operasional Pelayanan PT Bio Farma dr Erwin Setiawan.

Baca Juga  Cegah Kanker, Wali Kota Ajak Masyarakat Terapkan Pola Hidup Sehat

Erwin menandaskan, vaksinasi dan deteksi dini penyakit hepatitis B merupakan upaya paling penting. Banyak penderita hepatitis B yang datang ke rumah sakit, sudah dalam stadium ahir seperti muntah darah, sirosis.

Hepatitis B ini, kata Erwin bisa dibilang “silent killer”, karena ketika terinfeksi terkadang tidak menimbulkan gejala.

” Kami mendorong, jangan tunda lagi datang ke layanan kesehatan untuk deteksi dan vaksinasi (hepatitis B), karena kalau tidak tertangani dengan baik bisa menjadi kanker, ” Imbuhnya.

Erwin menuturkan, Bio Farma selain memproduksi vaksin juga nengembangkan layanan vaksinasi dengan brand “immunicare” kolaborasi bersama rumah sakit dan klinik di Indonesia.

“Immunicare ini melayani semua jenis vaksin, untuk berbagai kebutuhan seperti ke luar negeri, umroh, travelling, calon pengantin, bayi yang baru lahir dll. Immunicare sudah bekerjasama dengan 75 mitra di kota-kota besar se Indonesia, ” pungkasnya. (Ida)