banner 970x250

Pelaksanaan Kurban di Tengah Pandemi Perlu Prokes Ketat

Pelaksanaan Kurban di Tengah Pandemi Perlu Prokes Ketat
Pelaksanaan Kurban di Tengah Pandemi Perlu Prokes Ketat

Kota Bandung, Brilianews.com – Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah yang biasanya dibarengi dengan pelaksanaan kurban tinggal beberapa hari lagi. Di tengah pandemi COVID-19, penyembelihan hewan kurban dan pembagiannya, harus mengikuti protokol kesehatan dengan ketat.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jawa Barat Jafar Ismail mengatakan, masyarakat pada umumnya menyembelih dan mengelola daging hewan kurban di halaman masjid, tanah lapang, serta di sekolah, lembaga pemerintah, ataupun swasta.

“Tentunya yang paling baik pemotongan dilakukan di Rumah Potong Hewan (RPH). Pengecualian untuk keagamaan, maka pemotongan dimungkinkan di luar RPH, namun patuhi kaidah kesehatan masyarakat dan hewan,” ucap Jafar, di Bandung, Kamis (8/7/2021).

Baca Juga  PMK Melandai, Layanan IB pada Sapi di Sumedang Kembali Normal

Jafar menuturkan, penerapan prokes saat proses penyembelihan dan pembagian hewan kurban amat penting, untuk mencegah munculnya klaster penularan COVID-19. Apalagi, saat ini, kasus COVID-19 terus bertambah.

“Dari hasil evaluasi pelaksanaan kurban tahun 2020, tidak terjadi klaster kurban, karena penerapan protokol kesehatan. Tapi, karena adanya peningkatan kasus COVID-19 yang cukup tinggi saat ini, menyebabkan perayaan ibadah kurban jadi sangat berisiko. Karenanya, perlu pelaksanaan protokol kesehatan yang sangat ketat,” katanya.

“Panduan dari Kementerian Pertanian melalui surat edaran tentang pelaksanaan kurban selama pandemi, perlu diperhatikan mulai dari proses penjualan, pemotongan serta distribusinya harus memperhatikan jaga jarak, kesehatan awal,” imbuhnya.

Baca Juga  Bio Farma Siap Produksi Vaksin Covid-19, IndoVac

Menurut Jafar, untuk memenuhi kebutuhan hewan kurban tahun ini, sebagian besar didatangkan dari para peternak lokal Jabar. Sedangkan kekurangnnya akan dipenuhi dari provinsi lain.

“Seperti sebelumnya untuk memenuhi kebutuhan hewan kurban, kita ambil dari para peternak dari luar Jabar, dari Jateng, DIY, Jatim serta NTT dan NTB,” katanya. (Afr)