Bandung, Brilianews.com – Wakil Rektor bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof. Dr. Didi Sukyadi, MA, melepas secara virtual 398 Mahasiswa UPI yang akan mengikuti Program Mobilitas Internasional Mahasiswa Indonesia (Indonesian International Student Mobility Awards/IISMA) serta Program Magang Studi Independent Bersertifikat (MSIB) Tahun 2021 Batch 1 Tahun 2021, Kamis (26/8/2021).
Kedua Program ini merupakan Progam Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kemendikbudristek, bagian dari Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM), yang diikuti oleh perguruan tinggi di Indonesia.
Secara nasional IISMA diikuti 970 Mahasiswa yang belajar di 28 Negara di dunia,19 diantaranya mahasiswa UPI.
Didi Sukyadi mengatakan, IISMA memberi kesempatan bagi mahasiswa program sarjana di Indonesia, untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan, bertukar gagasan dan budaya, dan mengembangkan jejaring dengan mahasiswa dan akademisi dipeguruan tinggi luar negeri sehingga menjadi sarjana yang berwawasan global.
“Alasan pentingnya para mahasiswa bergabung dalam program ini adalah pengakuan kredit dari PTDN dan PTLN, mengambil kelas sesuai passion, belajar dari Universitas terbaik dunia, mencoba kultur baru dari negara yang berbeda, membangun jejaring internasional, serta siap untuk dunia kerja dimasa depan, ” ujarnya.
Mahasiswa UPI yang berhasil menjadi peserta program IISMA tahun 2021 adalah yakni Mochamad Fadhillah Sidik, Program Studi Pendidikan Ekonomi FPEB, ditempatkan di Boston University, USA; Sabrina Kathleen, Program Studi Kewirausahaan UPI Kampus Tasikmalaya di Michigan State University, USA; Tsania Syaharani, Program Studi Sistem Informasi dan Perpustakaan FIP di Middle East University, Turkey; Ahmad Izzuddin, Program Studi Ilmu Komputer FPMIPA, di National University of Ireland, Galway; Zahra Faizah, Program Studi International Program on Science Education FPMIPA di RUDN University Rusia; Aznanissa Maghfira, Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris FPBS di University of Leicester, UK; Emilly Adara Medina, Program Studi Desain Komunikasi Visual FPSD di University of Leicester, UK.
Kemudian Khalif Al Bilal, Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris FPBS di University of Padua, Italy; Diandra Aisyah Indriantri, Program Studi Desain Komunikasi Visual FPSD di University of Pecs, Hungary, Daffa Almer Fauzan, Software Engineering, di University of Pisa, Italy; Dwina Rahmaniar Hapsari, Pendidikan Bahasa Korea FPBS di University of Strathclyde, Glasgow; Fadhil Afif Physical, Program Studi Ilmu Keolahragaan FPOK, di University of Twente, Netherlands; Rachmah Nur Artanti, Program Studi Pendidikan Bisnis FPEB, di Abu Dhabi University, UEA; Rainier Aghrimaldi Fistanto Program Studi Ilmu Keolahragaan FPOK, di Korea University, South Korea; Tasya Fadila Hanif Putri Wibowo, International Program on Science Education FPMIPA, di National Taiwan, Normal University, Taiwan.
Selanjutnya Alya Nadhifa, Thonthowi Program Studi Pendidikan Akuntansi FPEB, ditempatkan di Universiti Kebangsaan Malaysia, Malaysia; Amira Jasmine Nugraha, Program Studi Pendidikan Akuntansi FPEB di Universiti Kebangsaan Malaysia, Malaysia; Ahmad Rifky Patrullah, Program Studi Ilmu Ekonomi dan Keuangan Islam FPEB di Universiti Kebangsaan Malaysia, Malaysia; dan Muhammad Farras Program Studi Sistem Informasi Geografi FPIPS ditempatkan di Universiti Putra Malaysia, Malaysia.
Sementara itu mahasiswa UPI yang meraih prestasi sebagai peserta Program Magang Studi Independent Bersertifikat (MSIB) Tahun 2021, sebanyak 299 orang, peserta terbanyak secara nasional yang dikuti oleh seluruh perguruan tinggi di Indonesia.
Para mahasiswa akan melaksanakan magang di sejumlah perusahaan di Indonesia.
Menurut Wakil Rektor Didi Sukyadi, program Magang Studi Independent Bersertifikat (MSIB) merupakan program yang dikembangkan untuk memberikan pengalaman yang cukup kepada mahasiswa dan pembelajaran langsung di tempat kerja (experiential learning).
Selama magang mahasiswa akan mendapatkan hardskills (keterampilan, complex problem solving, analytical skills, dsb.), maupun soft skills (etika profesi/kerja, komunikasi, kerjasama, dsb.).
Melalui program magang, kata Didi mitra industri mendapatkan talenta yang bila cocok nantinya bisa langsung di-recruit, sehingga mengurangi biaya recruitment dan training awal/ induksi.
Mahasiswa yang sudah mengenal tempat kerja tersebut akan lebih mantap dalam memasuki dunia kerja dan karirnya.
“Melalui kegiatan ini, permasalahan industri akan mengalir ke perguruan tinggi, sehingga meng-update bahan ajar dan pembelajaran dosen serta topik-topik riset di perguruan tinggi akan makin relevan,” pungkasnya. (Ida)
