banner 970x250

Layanan Informasi Rumah Sakit di Kota Bandung Akan Terintegrasi

Layanan Informasi Rumah Sakit di Kota Bandung Akan Terintegrasi
Layanan Informasi Rumah Sakit di Kota Bandung Akan Terintegrasi

Kota Bandung, Brilianews.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berkomitmen memberi layanan kesehatan yang maksimal bagi masyarakat. Sebab pelayanan publik merupakan hak bagi setiap warga negara Indonesia.

Pemkot Bandung bekerja sama dengan PT Jasamedika Sarana akan mengembangkan aplikasi perangkat lunak (sofware application), yang mampu menampung semua informasi dari seluruh rumah sakit (RS) di Kota Bandung.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan, nantinya aplikasi tersebut dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat.

Hanya dalam satu genggaman, semua informasi pelayanan kesehatan tersedia dalam satu aplikasi.

Misalnya, seperti data ketersediaan jumlah kamar tidur yang kosong, ruangan ICU, oksigen, dan lain sebagainya.

“Jadi begitu ada masyarakat yang terkena persoalan kesehatan mereka akan tahu harus kemana, itu kepentingan ideal,” tuturnya saat membuka Sosialisasi Sistem Informasi dan Manajemen Rumah Sakit di Kota Bandung di Jalan Cikutra Baru Raya, Rabu (1/9/2021).

Baca Juga  DPRD Provinsi Jawa Barat Gelar Rapat Paripurna Pengumuman Pembentukan Fraksi-Fraksi Masa Jabatan 2024-2029

Menggunakan aplikasi ini, masyarakat bisa mengetahui situasi dan kondisi di RS. Harapannya, tak ada lagi masyarakat yang kesulitan mencari RS yang kosong.

“Saya ingin masyarakat itu nanti segala sesuatunya lebih mudah, semua informasi itu hanya dalam satu genggaman,” tutur sekda sambil menyebutkan bahwa aplikasi ini ditargetkan bisa diakses oleh masyarakat pada bulan Oktober.

Sekda mengingatkan, hadirnya aplikasi ini merupakan bagian dari komitmen, bahwa dalam menangani masalah apapun terutama kesehatan, perlu adanya dorongan dan komitmen yang kuat dari siapapun.

“Tanpa komitmen, pergerakan mencapai tujuan organisasi, tak akan tercapai. Untuk itu mari kita berkomitmen,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Ahyani Raksanagara mengakui, bahwa tantangan yang dihadapi saat Kota Bandung darurat pandemi kemarin adalah, minimnya informasi terkait RS yang kosong.

Baca Juga  Empat Kloter Jemaah Haji Kota Bandung Berangkat Mulai 17-30 Juni

Hal itu menyebabkan terjadinya keterlambatan pelayanan dan berdampak kepada keselamatan masyarakat.

“Kemarin kita tidak mengetahui RS yang kosong dan masyarakat tidak mengetahui harus datang kemana,” tuturnya.

Aplikasi informasi layanan RS yang akan terintegrasi dengan 37 rumah sakit, 80 puskesmas, dan klinik utama di Kota Bandung ini, diharapkan mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan mengurangi fatalitas.

“Diharapkan nanti ada terintegrasi antara seluruh RS untuk data-data tertentu yang dibutuhkan, baik oleh Pemkot sebagai dasar kebijakan dan juga bagi masyarakat,” tuturnya. (Adi)