banner 970x250

BEI Buka Galeri Investasi STIE Miftahul Huda Subang

BEI Buka Galeri Investasi STIE Miftahul Huda Subang
BEI Buka Galeri Investasi STIE Miftahul Huda Subang

Subang, Brilianews.com – PT Bursa Efek Indonesia diwakili oleh Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Jawa Barat bersama PT Phintraco Sekuritas, meresmikan Galeri Investasi BEI di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Miftahul Huda Galeri Investasi BEI Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Miftahul Huda Subang.

Galeri Investasi BEI ini merupakan galeri yang ke-38 di Provinsi Jawa Barat dan Galeri Investasi BEI ke-477 Perguruan Tinggi/Universitas di seluruh Indonesia.

Di Indonesia saat ini terdapat 538 galeri investasi BEI yang ada di Perguruan Tinggi, Intansi dan Perusahaan Tercatat.

Jumlah ini terus mengalami pertumbuhan setiap tahunnya. Terlebih PT Bursa Efek Indonesia telah meluncurkan Galeri Investasi Digital BEI dan Galeri Investasi Edukasi BEI pada 12 Maret 2021 yang lalu, untuk lebih mendekatkan BEI dengan masyarakat umum.

Kepala Kantor Perwakilan BEI Jawa Barat Reza Sadat Shahmeini berharap dengan adanya Galeri Investasi BEI Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Miftahul Huda, akan banyak aktivitas sosialisasi serta edukasi yang diselenggarakan oleh civitas akademika.

“Termasuk diantaranya mengaktifkan Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM), yang nantinya dapat menciptakan iklim kegiatan belajar mengajar Pasar Modal yang dinamis di lingkungan Galeri Investasi BEI STIE Miftahul Huda, ” kata Reza, Sabtu (2/10/2021)

Baca Juga  Sari Sundari Sebut Perda PPA Perlu Disosialisasikan Secara Masif

Menurut Reza kemajuan teknologi dan informasi turut berperan besar terhadap perkembangan Pasar Modal Indonesia.

BEI Buka Galeri Investasi STIE Miftahul Huda Subang
BEI Buka Galeri Investasi STIE Miftahul Huda Subang

Dengan adanya kemajuan teknologi dan informasi, peningkatan kesadaran, literasi dan inklusi terkait pasar modal kepada masyarakat Indonesia menjadi lebih mudah, lebih murah serta lebih transparan dan kredibel.

Keterbatasan mobilitas yang disebabkan oleh pandemi COVID-19, sambung Reza, juga membuat perdagangan jarak jauh berbasis online menjadi pilihan utama masyarakat dunia saat ini.

“Online trading yang telah lebih dahulu diterapkan di Pasar Modal Indonesia, telah menjadi sangat sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan penerapan pada era new normal saat ini, ” imbuhnya.

Reza menambahkan pertumbuhan investor dalam negeri yang sangat signifikan di sepanjang tahun lalu, juga perlu diimbangi dengan masifnya sosialisasi dan edukasi kepada para investor pemula maupun calon investor.

“Hasil yang baik tersebut tidak lepas dari upaya stakeholder di seluruh wilayah di Indonesia, baik Kantor Perwakilan BEI, Kantor Cabang Sekuritas, Galeri Investasi BEI, dan lainnya yang didukung penuh oleh OJK yang terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat,” tambah Reza.

Baca Juga  Kereta Pembawa Batu Balas Anjlog di Leles Garut, Perjalanan 3 KA Terganggu

Reza mengingatkan sebagai produk investasi, Pasar Modal juga memiliki risiko bagi setiap investor.
Karena itu, para investor harus dapat mengelola risiko dalam berinvestasi di Pasar Modal Indonesia.

“Disinilah pentingnya pembekalan ilmu bagi para investor, agar para investor dapat mengelola risiko ketika berinvestasi di Pasar Modal Indonesia, ” ucapnya.

Terkait peresmian Galeri Investasi BEI STIE Miftahul Huda, ia berharap perguruan tinggi ini dapat berperan aktif dalam mengembangkan Pasar Modal Indonesia serta meningkatkan partisipasinya dalam setiap program sosialisasi yang kami lakukan. Sehingga dapat semakin meningkatkan jumlah investor domestik di Pasar Modal Indonesia,” pungkas Reza. (Ida)