Kota, Bandung, Brilianews.com – Bandung Arts Festival (BAF) untuk ke 7 kalinya menggelar festival atau BAF#7.
BAF#7 akan berlangsung mulai 28 Oktober sampai 10 November 2021, mempersembahkan 7 Hari Pameran Photo, Lukisan, dan Alat Musik Daur Ulang serta 7 Hari Pertunjukan.
Selain itu Bandung Arts Festival melibatkan 7777 Seniman terdiri dari delegasi dalam dan luar negeri, 28 Negara, 777 Sanggar dan Komunitas, 77 Pertunjukan dan di 3 Titik (Bongkeng Arts Space, Taman Budaya Jawa Barat, Curug Batu Templek,).
Directore Festival
Deden Tresnawan mengatakan, BAF#7 menghadirkan sebuah tantangan baru untuk mengembalikan pesona penting dari Keindahan alam.
Festival ini adalah tempat yang kaya bagi seniman dari berbagai disiplin ilmu, latar belakang, dan tingkat pencapaian dapat menemukan platform untuk kreasi, kolaborasi, pertukaran, dan eksperimen.
“BAF mengingatkan diri kami sendiri mengapa kami ada dan antusiasme yang tiada habisnya untuk hidup melalui seni, ” kata Deden Tresnawan dalam rilisnya, Rabu (27/10/2021).
Deden menuturkan Bandung Arts Festival telah memenangkan banyak penghargaan dalam bidang seni dan komunitas global. Ide yang berani dapat diakses secara bebas untuk semua orang dan dengan cara yang tidak mahal.
BAF adalah emersi budaya yang kuat dan kaya bagi seniman dan penonton yang berkunjung.
Festival ini tetap inklusif, milik para seniman dan masyarakat.
“Di dunia yang pasarnya tinggi, kami adalah pengingat mengapa seseorang ada dan apa yang benar-benar berharga bagi manusia. Transformasi spiritual menciptakan bingkai karya seni. Kami saling menginspirasi, mendukung satu sama lain, dan mendorong keunikan, ” tuturnya.
Deden menerangkan BAF#7 adalah sebuah
festival bagi seniman independen yang datang atas dukungannya sendiri untuk tampil, berkolaborasi, bertukar pikiran, dan berbagi ide.
“Bandung Arts Festival bisa menjadi rumah ekspresi bagi kita semua, untuk menjadi ruang berbagi dan silahturahmi antara seniman dan masyarakat. Semoga BAF ke7 bisa mewujudkan festival yang lebih menyentuh bagi semua, ” imbuhnya. (Afr)
