banner 970x250

Hari Toilet Sedunia 2021, Sanitasi Kawasan Kumuh Perlu Dapat Perhatian

Hari Toilet Sedunia 2021, Sanitasi Kawasan Kumuh Perlu Dapat Perhatian
Hari Toilet Sedunia 2021, Sanitasi Kawasan Kumuh Perlu Dapat Perhatian

Bandung, Brilianews.com – Ketua Pembina Yayasan Odesa Indonesia Budhiana Kartawijaya mengingatkan pemerintah, agar mengevaluasi program pembangunan sanitasi.

Menurut Budhiana, pemerintah sejauh ini belum serius menjadikan masalah sanitasi, sebagai isu pokok yang pembangunannya harus dikawal secara serius.

“Sanitasi buruk itu cermin keterbelakangan hidup, apalagi di masa sekarang di mana kepadatan penduduk semakin meningkat. Pembangunan rumah-rumah baru kelas menengah sanitasinya sudah baik, tetapi kita lupa hunian keluarga miskin yang masih buruk sanitasi. Bila kondisinya masih seperti itu, Indonesia akan tetap sebagai bangsa terpuruk,” kata Budhiana dalam siaran pers terkait peringatan Hari Toilet Sedunia 19 November 2021.

Menurut Budhiana, jika pemerintah menginginkan kemajuan, maka harus melihat sisi keterbelakangan yang paling akut.

Target pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) mesti diperhatikan oleh setiap kepala daerah, termasuk kepala desa dengan menjadikan sanitasi buruk sebagai problem utama terutama di kalangan keluarga miskin.

Sanitasi buruk ini berhubungan dengan stunting dan keadaan fisik anak-anak yang sakit-sakitan, sehingga daya pikir mereka sulit beradaptasi dengan ilmu pengetahuan.

Baca Juga  Hari Guru, Gubernur Ridwan Kamil Ajak Guru Jadi Teladan Respons Gempa Bumi Cianjur

“Setiap tahun kita melihat data yang memprihatinkan karena sanitasi di Indonesia burukburuk, ” ungkapnya.

Hari Toilet Sedunia 2021, Sanitasi Kawasan Kumuh Perlu Dapat Perhatian
Hari Toilet Sedunia 2021, Sanitasi Kawasan Kumuh Perlu Dapat Perhatian

Menurut Budhiana perbaikan-perbaikan selalu dilakukan masyarakat, sedangkan pemerintah sangat lambat dan mengabaikan keluarga fakir-miskin yang hidup kekurangan air bersih dan keadaan lingkungan tempat tinggalnya kumuh.

Melansir data nasional dari Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat tahun 2021, sampai saat ini masih terdapat 21.039.291 rumah tangga yang masih melakukan Buang Air Besar Sembarangan (BAB).

Dengan jumlah keluarga yang sedemikian banyak itu paling tidak terdapat 30 juta jiwa lebih yang masih bermasalah dengan Buang Air Besar.

Yayasan Odesa Indonesia di mana tempat Budhiana Kartawijaya dan kawan-kawannya bergiat aktif dalam gerakan sosial di Kawasan Bandung Utara, juga terus melakukan pembangunan sanitasi dengan tiga langkah konkret yaitu membangun infrastruktur toilet komunal, mengusahakan air bersih dan memperbaiki perilaku hidup sehat.

Di tiga kecamatan Kabupaten Bandung yaitu Cimenyan, Cilengkrang dan Cileunyi, Yayasan Odesa berhasil
membantu warga miskin, setelah puluhan tahun sebelumnya kesulitan air bersih.

“Mereka menjadi lebih efektif bekerja karena tidak capek mencari air setiap hari. Pakaian, perabot dapur dan badan mereka lebih segar. Dan lingkungan pun menjadi lebih bersih, apalagi disertai dengan kegiatan sanitasi berbasis botani dengan praktik tani pekarangan,” tutur Budhiana.

Baca Juga  Bey Machmudin: Pencapaian Indikator Makro Pembangunan Daerah Jadi Prioritas Utama

Budhiana berharap pemerintah desa setiap tahun menambah jumlah pembangunan toilet, walaupun secara komunal dipakai untuk beberapa puluh keluarga. Tetapi akan lebih maksimal jika setiap rumah tangga yang kekurangan air bersih dan toiletnya buruk segera dibangun.

“Selama ini pembangunan desa tidak menaruh perhatian pada masalah sanitasi. Banyak kepala desa mengabaikan pentingnya sanitasi bagi warga miskin. Bahkan di Kawasan Bandung Raya, yaitu Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung dan Kota Cimahi, sanitasinya terkenal buruk sampai sekarang, ” ujarnya. (Adi)