banner 970x250

Komisi V DPRD Jabar Tinjau Rencana Pembangunan Gedung Pencaksilat di Sumedang

Komisi V DPRD Jabar Tinjau Rencana Pembangunan Gedung Pencaksilat di Sumedang
Komisi V DPRD Jabar Tinjau Rencana Pembangunan Gedung Pencaksilat di Sumedang

Kab. Sumedang, Brilianews.com – Ketua Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat, Abdul Haris Bobihoe meninjau rencana pembangunan kampung Pencaksilat di Kiarapayung, Kabupaten Sumedang, Jumat, (5/11/21) lalu.

Pembangunan kampung Pencaksilat ini untuk mengingatkan masyarakat terutama generasi muda, bahwa Jawa Barat memiliki warisan budaya bernama Pencaksilat.

Untuk itu ia pun mendorong Dinas Pariwisata dan Budaya agar segera merealisasikan gedung pencaksilat ini, sebagai wahana pelestarian budaya dan wahana wisata.

“Komisi V beserta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Jabar) akan terus mendorong agar gedung ini menjadi wahana untuk pelestarian budaya juga menjadi wahana untuk wisata warga Jawa Barat,” ujarnya.

Baca Juga  Tinjau Sodetan Cisangkuy, Ridwan Kamil Pastikan Luasan Banjir Berkurang

Sementara itu perwakilan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Aris menjelaskan rencana pembangunan gedung pencaksilat ini merupakan inisiatif dari Gubernur Jawa Barat (Ridwan Kamil).

Tujuannya mensupport Pencaksilat sebagai warisan budaya takbenda.

“Rencana pembangunan pencaksilat ini, komitmen pak Gubernur untuk mensupport pencak silat warisan tak benda. Kami dari disparbud ditugaskan untuk menyusun detail enginering design (DED) nya, sehingga pembangunan fisik di tahun 2022 atau 2023 itu dapat terlaksana dengan baik,” ucapnya.

Diketahui Unesco mengakui Pencaksilat merupakan Warisan Budaya Tak benda milik Indonesia.

Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat bersama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, berkomitmen melestarikan budaya tersebut dengan membangun gedung Pencaksilat.

Baca Juga  Penanganan TPA Sarimukti Belum Tuntas, Pemkot Bandung Buat Lubang Sampah Darurat

“Kita ingin punya gedung/ bangunan untuk pelestarian budaya. Seperti kita ketahui silat itu adalah budaya tradisional yang diakui Unesco,” terang Aris (Adi)