banner 970x250

Holding BUMN Farmasi Raih Penghargaan Indi 4.0 Kategori Supply Chain dan Inovasi Track and Trace

Holding BUMN Farmasi Raih Penghargaan Indi 4.0 Kategori Supply Chain dan Inovasi Track and Trace
Direktur Transformasi dan Digital Bio Farma, Soleh Ayubi, menerima penghargaan Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0) dari Kementerian Perindustrian RI, untuk kategori Supply Chain Management di Jakarta, Senin (2/12/2021)

Jakarta, Brilianews.com – Bio Farma, meraih penghargaan Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0) dari Kementerian Perindustrian RI, untuk kategori Supply Chain Management.

Kategori Supply Chain Management merupakan, penghargaan yang diberikan kepada perusahaan yang melakukan implementasi teknologi, yang mendukung Industry 4.0 dalam rantai pasok produk seperti pemanfaatan Internet of Things (IoT) yang terintegrasi dalam proses bisnisnya.

Bagi Bio Farma, Supply Chain Management diterapkan pada pendistribusian vaksin Covid-19, untuk masing – masing provinsi, kota dan kabupaten se Indonesia.

Direktur Transformasi dan Digital Bio Farma, Soleh Ayubi mengatakan sebagai induk Holding BUMN Farmasi, Bio Farma bergerak cepat dalam bertransformasi menuju perusahaan healthcare, terutama dalam memberikan layanan kesehatan terbaik bagi bangsa Indonesia.

Melalui kekuatan Holding BUMN Farmasi, kata Ayubi akan tercipta ekosistem kesehatan yang lengkap dari mulai research, manufacturing, distribution hingga retail.

“Pendistribusian pada masa pandemi ini, Bio Farma menerapkan Sistem Manajemen Distribusi Vaksin (SMDV) berupa Track and Trace, yang merupakan hasil inovasi perusahaan, untuk menjamin keamanan vaksin, kecepatan pengiriman, ketepatan waktu dan kepuasan pelanggan,” kata Ayubi usai menerima penghargaanpenghargaan di Jakarta, Kamis (2/12/2021).

Baca Juga  Jadi Pembicara SEASC 2022, Ridwan Kamil: Kurangi Kompetisi Perbanyak Kolaborasi

Ayubi menerangkan SMDV ini menerapkan Internet of Things (IoT), yang dipergunakan untuk memantau suhu dari vaksin Covid-19 mulai telah terpasang sejumlah 339 unit yang tersebar di 145 unit kendaraan dan juga 194 unit tempat penyimpanan vaksin (cold room).

Pemasangan teknologi track and trace, dalam bentuk 2D Barcode, yang dapat dipindai, terpasang pada kemasan primer (vial), sekunder (dus kemasan) maupun tersier hingga truk pengantar. Pemasangan track and trace pada produk vaksin Covid-19, berfungsi untuk mencegah pemalsuan produk, dan ketika melakukan scanning (pemindaian), akan terlihat detail tanggal kadaluarsa, nomor batch, dan nomor serial produk tersebut.

Lebih lanjut dikatannya inti dari SMDV, untuk digitalisasi distribusi vaksin yang selama ini dilakukan secara manual, menampilkan update secara real-time terhadap distribusi vaksin, laporan serah terima, lokasi tracking pengiriman hingga suhu vaksin dalam pengiriman dan Sebagai sumber data akurat untuk memantau dan mengevaluasi pendistribusian vaksin secara menyeluruh.

“Dalam proses distribusi Covid-19 dengan sistem SMDV akan menghubungkan dari mulai area produksi sampai dengan fasilitas penyimpanan di provinsi dan daerah tingkat 2 seperti kota dan kabupaten, ” imbuhnya.

Baca Juga  Honesti Basyir : Vaksin BUMN Dipergunakan Untuk Booster dan Anak.

Ia menambahkan Supply Chain yang berada di Bio Farma juga saling terintegrasi dengan sistem yang berada di internal Bio Farma sendiri, seperti pada proses labeling, packaging, dan packing, hingga persetujuan rilis dan alokasi vaksin dan perintah distribusi dari Kemenkes.

“Sistem ini juga terintegrasi ke pihak eksternal untuk mengetahui cakupan vaksinasi program pemerintah, maupun program Vaksinasi Gotong Royong (VGR) dan distribusi dan logistik vaksin ke setiap Provinsi, Kota, Kabupaten dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan, ” pungkasnya. (Ida)