banner 970x250

Jabar Dorong Kembangkan Potensi Wisata Pedesaan

Kota Bandung, Brilianews.com – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Jawa Barat, berkomitment untuk terus mendorong potensi wisata pedesaan dalam mengembangkan program desa wisata.

Salah satunya melalui pola kolaborasi, baik dengan masyarakat, swasta maupun unsur pemerintah.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) provinsi Jawa Barat Dicky Saromi mengatakan sekarang ini hampir semua desa menggeliat ingin jadi desa wisata.

Diketahui wisata kini sangat diandalkan untuk memajukan desa, karena obyek wisata dimiliki hampir semua desa baik yang sifatnya natural maupun buatan.

“Tentunya untuk mendorong potensi wisata di pedesaan ini, kita akan berkolaborasi dengan berbagai pihak. Termasuk dengan Disparbud Jabar dan Diskominfo Jabar dan
swasta, seperti melalui CSR Shopee Center,” jelas Dicky Saromi didampingi Wahyudin Sekretaris DPMD Jabar, pada acara Ngawangkong Bareng Jeung Wartawan Desa, Senin (20/12/2021).

Baca Juga  Pendaftaran PPDB Kota Bandung Dibuka 13 Juni Mendatang

Dikatakan Dicky untuk menjadi desa wisata, desa harus memenuhi 3 A, yakni Atraksi, Amenitas dan Aksesibilitas.

Atraksi, desa harus memiliki keunikan atraksi yang layak dijual sebagai industri wisata seperti kesenian, alam yang indah dan unik.

Amenitas, kenyamanan dari sisi sarana/ prasarana seperti toilet dan informasi tentang desa wisata tersebut.

Kemudian Aksesibilitas, memberikan informasi yang dapat diakses melalui media massa/ medsos atau e-commerce.

“Kami juga mendorong Badan Usaha Milik Desa (BumDes), untuk mengembangkan desa wisata. Makanya dalam Sabisa (Sekolah bisnis desa) BumDes nya itu yang kita tingkatkan kapasitasnya untuk menggarap desa-desa wisata, ” ujarnya.

Dicky mengungkapkan dari 5.312 desa yang ada di Jawa Barat, baru 5.021 desa yang sudah memiliki BumDes. Dari jumlah itu pun, baru sekitar 82 persen BumDes yang aktif.

Baca Juga  Pemerintah Jamin Hak Pendidikan Santri Pontren Al Zaytun

“Jadi masih ada 291 desa yang belum memiliki BumDes. Tahun 2023 nanti, semua desa ditargetkan sudah memiliki BumDes aktif, karena saat ini masih ada 18 persen BumDes yang sudah dibentuk tapi belum aktif, ” imbuhnya. (Ida)