Kota Bandung, Brilinews.com –
PT Dirgantara Indonesia (PTDI) Persero dan PT Infoglobal Teknologi Semesta Tandatangani Memorandum of Understanding (MoU), tentang kerja sama integrasi mission system Maritime Surveillance Aircraft (MSA) pada pesawat terbang N219.
Dokumen MoU ditandatangani oleh Direktur Niaga, Teknologi & Pengembangan PTDI, Gita Amperiawan dan Direktur Utama Infoglobal, Adi Sasongko, di Kawasan Produksi II PTDI, Bandung.
Dengan kerja sama tersebut, kedepannya pesawat N219 akan dikembangkan dengan desain khusus sebagai pesawat pengawas maritim atau MSA.
Mission system dari Infoglobal yang sebelumnya telah terpasang di pesawat NC212 Patroli Maritim (Patmar) TNI AL, akan dikembangkan lebih lanjut untuk digunakan di pesawat N219 MSA yang diproduksi PTDI.
Infoglobal merupakan perusahaan yang bergerak di bidang avionik pesawat tempur/militer, pengolahan data radar, sistem kontrol senjata dan perangkat lunak aplikasi pertahanan.
Direktur Niaga, Teknologi & Pengembangan PTDI, Gita Amperiawan mengatakan, tujuan MoU ini mengkolaborasikan dua industri nasional, untuk kompetensi di bidang pesawat terbang dalam hal ini PTDI dan kompetensi di bidang mission system.
“Dalam hal ini Infoglobal menghasilkan suatu produk pesawat dengan kemampuan mission system surveillance, ” katanya.
Gita Amperiawan berharap dengan kerjasama ini pesawat N219, dapat masuk ke market dengan berbagai macam varian.
Seperti diketahui sebelumnya N219 bisa untuk passenger, medevac, cargo. Dengan kolaborasi ini N219 kedepannya bisa untuk misi MSA, baik untuk military maupun komersial juga.
“Feasibility Study (FS) akan dibuat berdasarkan kebutuhan. Kami optimis dari FS tersebut kami cukup prospektif,” ujarnya.
Sementara itu Direktur Utama Infoglobal Adi Sasongko menjelaskan,
Mission system dari Infoglobal merupakan produk hasil karya anak bangsa. System ini memiliki berbagai fitur untuk memperkuat kemampuan pesawat N219, dalam melakukan pengawasan wilayah maritim diantaranya fitur deteksi.
“System ini juga dapat mengidentifikasi target kapal, kemampuan dalam menghitung posisi, kecepatan dan heading target yang dinamis yang kemudian dapat menampilkan rute SAR dan mengirim hasil surveillance ke KRI atau ground station terdekat, sehingga misi surveillance pada pesawat N219 dapat dilakukan secara efektif, ” ujarnya.
Adi Sasongko optimis pengembangan konfigurasi MSA pada pesawat N219, dapat mendorong PTDI dalam pemenuhan kebutuhan pasar MSA, terutama untuk kebutuhan di dalam negeri.
“Kami yakin dengan kerja sama ini akan memulai babak baru yang lebih realistis untuk membuat pesawat yang semakin banyak komponen dalam negeri, ” pungkasnya.
(Afr)
