banner 970x250

Hasil Survei IPRC, Dedi Mulyadi Jadi Alternatif Cagub Jabar 2024.

Bandung, Brilianews.com – Indonesian Politics Research & Consulting kembali mengadakan survei terkait pemilu 2024. Kali ini terkait elektabilitas calon Presiden, calon Gubernur, dan partai politik pilihan warga Jawa Barat.

“Populasi surveynya tentu adalah WNI (warga negara Indonesia) di 27 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat, yang sudah mempunyai hak pilih, yaitu WNI yang sudah berumur 17 tahun atau lebih atau sudah menikah ketika survei dilakukan,” tutur Direktur Eksekutif IPRC Firman Manan, M. A., pada acara Kontestasi Politik 2024 “Calon Presiden, Calon Gubernur, dan Partai Politik Pilihan Warga Jawa Barat” di Amaroossa Hotel, Senin (31/01/2022).

Firman menambahkan, sampel yang digunakan berjumlah 1.200 orang dengan metode penarikan sampel melalui multistage random sampling, dengan margin of error rata-rata kurang lebih sebesar 2,87% pada tingkat kepercayaan 95%. Responden juga diwawancarai langsung dengan memperhatikan protokol kesehatan, dan dilakukan tanggal 16 sampai 25 Desember 2021.

Terkait pilpres, Firman menjelaskan, berdasarkan survei apabila pilpres dilaksanakan saat ini, Ridwan Kamil konsisten berada dalam posisi pertama pada tingkat elektabilitas capres pilihan warga Jabar di semua simulasi pilihan (terbuka, semi terbuka, tertutup 10 nama, dan tertutup 6 nama), mulai dari 9,2% hingga 23,3%.

Baca Juga  Pembahasan LKPJ Gubernur Tahun 2021, Pansus II DPRD Jabar Libatkan Pakar dari Perguruan Tinggi

“Pada peringkat berikutnya ada nama Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo,” ujar Firman.

“Akan tetapi yang menarik, kalau kita lihat walaupun Kang Emil (sapaan akrab Ridwan Kamil) berada pada peringkat pertama, tetapi tingkat elektabilitasnya itu tidak berbeda sangat signifikan,” tambah Firman.

Ia menjelaskan, kalau dibandingkan dengan Prabowo yang berada di peringkat kedua, selisihnya antara 0,9% sampai 4,7%, tergantung simulasi pilihannya.

Hal yang menarik lainnya, ucap Firman, ialah munculnya nama Dedi Mulyadi. Di pilihan terbuka mendapat peringkat keenam (2,1%) dan peringkat kelima pada pilihan semi terbuka (6,6%).

Pada pilgub, Firman menjelaskan Ridwan Kamil masih menjadi pilihan utama.

“Kalau pilgub, ya Kang Emil masih tetap menjadi pilihan. Tapi kalau kemudian pilgub dilakukan hari ini, dan Kang Emil tidak maju, maka dukungan terbesar warga Jabar diberikan kepada Dedi Mulyadi (simulasi terbuka 2,1%, semi terbuka 6,6%),” tutur Firman.

Menanggapi survei tersebut, Guru Besar Politik dan Keamanan Universitas Padjadjaran Prof. Muradi, Ph.D., menyoroti beberapa hal terkait hasil survei ini. Salah satunya, kemunculan nama Dedi Mulyadi pada pilihan warga Jabar untuk calon Presiden dan calon Gubernur Jawa Barat.

Baca Juga  Pemprov Jabar Kembali Adakan Mudik Gratis 2023 Dengan Bus dan Kereta Api

“Saya kira Pa Dedi Mulyadi kan memang menjadi calon alternatif di luar Ridwan Kamil. Posisi Dedi Mulyadi lebih bisa dikenal publik karena dia punya Youtube yang aktif. Saya kira ini efek media sosial yang luar biasa,” tutur Muradi.

Menurut Muradi, bila nanti Ridwan Kamil tidak maju ke tingkat nasional, Dedi Mulyadi dan Ridwan Kamil bisa serius berhadapan.

“Ini bisa head to head serius, dan mungkin marjin bedanya akan sangat kecil antara Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi, kalau Ridwan Kamil tidak maju ke level nasional,” ujar Muradi. (Adi)