banner 970x250

Legislator Jabar Haru Suandharu Minta Arteria Dahlan Introspeksi Diri

Kota Bandung, Brilianews.com – Anggota DPRD provinsi Jawa Barat Haru Suandharu, menyatakan prihatin
atas pernyataan kurang sopan dari anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan, yang mendesak Jaksa Agung ST. Burhanuddin untuk memecat Kepala Kejaksaan Tinggi karena menggunakan bahasa Sunda saat rapat kerja.

“Saya prihatin dan itu kebablasan, sehingga menyinggung banyak pihak. Kita ini lebih mengedepankan keteduhan, kesejukan di kehidupan yang berbangsa bernegara ini ,” kata Haru, Rabu (19/1/2022).

Tokoh masyarakat Jawa Barat yang juga Ketua DPW PKS Jawa Barat Haru Suandharu,
meminta kepada Arteria untuk meminta maaf atas perkataannya itu.

“Kalo menurut saya segeralah diselesaikan dengan cara yang baik, jangan sampai melebar kemana-mana,” kata dia.

Baca Juga  Lina Ruzhan: Perempuan Harus Siap Hadapi Tantangan Zaman

Menurutnya wajar jika bahasa daerah dipakai dalam setiap rapat. Hal itu untuk menjaga budaya bahasa daerah nya masing-masing, termasuk bahasa Sunda. Dirinya heran kenapa hal semacam itu harus dipermasalahkan, bahkan sampai mendesak untuk memecat Kejati tersebut.

“Kita di Bandung pada sidang paripurna, kita pakai bahasa Sunda, itu mah biasa tidak ada masalah. Justru saya heran ada yang mempermasalahkan. Sampai minta untuk memecat pejabat, tidak pada tempatnya. Sudah saja minta maaf jangan bertahan, kalo bertahan malah jadi makin kuat. Kedepan harus lebih hati-hati kalo ngomong,” tegasnya.

“Kalau ada rapat paripurna atau rapat resmi itu kita pakai bahasa Sunda itu kan bagian upaya melestarikan kebudayaan kita. Nah sekarang ada orang yang lagi rapat menggunakan bahasa Sunda kemudian minta diberhentikan gara-gara itu, itu lebih ke arogan menurut saya,” tambahnya.

Baca Juga  Gubernur Jabar Ridwan Kamil Dukung Perfilman Nusantara

Haru meminta Arteria Dahlan untuk introspeksi diri atas kejadian ini dan jangan terulang lagi.

“Kata saya sih harusnya yang bersangkutan harus intropeksi, lebih rendah hati. Kalo gak minta maaf nanti diminta mundur. Minta maaf aja, gentle aja. Orang bisa salah dan itu manusiawi, jangan bertahan,” pungkasnya. (SB/ Adikarya)