banner 970x250

Inacraft 2022 Atalia : Momen Kebangkitan UMKM

Kota Bandung, Brilianews.com – Setelah dua tahun vakum akibat pandemi Covid-19, Pameran Jakarta International Handicraft Trade Fair (Inacraft) kembali digelar secara hybrid.

Pameran berlangsung dari tanggal 23-27 Maret 2022 di Jakarta, dengan tema ‘From Small Village to Global Market’.

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Barat Atalia Praratya Kamil mengatakan, Inacraft 2022 merupakan momen yang sangat ditunggu-tunggu oleh pelaku usaha handicraft.

Dalam dua tahun terahir ini, ujar Atalia terjadi penumpukan barang atau produk-produk di level pengrajin, termasuk juga di bidang retail.

“Maka ini menjadi penting sekali, momen yang kita tunggu bersama-sama, sebagai media promosi bagi para pengrajin dan pelaku usaha,” ujar Atalia pada acara Jabar Punya Informasi (JAPRI) di Gedung Sate kota Bandung Senin (21/3/2022).

Ia menyatakan pameran bertaraf internasional ini, sebagai momentum kebangkitan pelaku usaha UMKM

Untuk itu, ia mengajak peserta pameran memanfaatkan Inacraft 2022, untuk mempromosikan produk yang dihasilkan.

“Kita harus berjejaring dan mau jemput bola. Mari bangkit bersama menghadapi tantangan masa depan, khususnya kaitan dengan ekonomi,” tandasnya.

Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Diseperindag) provinsi Jawa Barat Iendra Sofyan, pada Inacraft 2022 tersedia 875 booth.

Baca Juga  Haru Suandharu : Perlu Program Strategis Atasi Permasalahan di Jabar

Jawa Barat sebagai icon, mendapatkan 89 unit yakni 23 untuk pemda kabupaten/ kota dan provinsi, 66 untuk mandiri serta 20 unit untuk main lobby atau icon. Pesertanya adalah UMKM, yang selama ini sempat terpuruk akibat pandemi dan sekarang sudah mulai tumbuh lagi.

‘Dengan adanya Inacraft ini diharapkan perdagangan UMKM lebih naik lagi, bahkan kita dorong menjadi ekspor. Karena ini adalah kelas internasional, bukan lagi kelas nasional. Jadi nanti juga di sana akan ada satu momen untuk membantu UMKM bagaimana ekspor lebih besar lagi, ” ujarnya.

Iendra menuturkan pelaksanaan Inacraft 2022, dilakukan dengan protokol kesehatan sesuai kondisi di Jakarta, yaitu PPKM level 2.

“Jadi para pengunjung bisa datang tidak perlu bawa hasil PCR atau Antigen, cukup memperlihatkan sertifikat vaksin, minimal 2 kali,” tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat Kusmana Hartadji secara virtual dari Mandalika Nusa Tenggara Barat menyatakan, UMKM yang mengikuti Inacraft 2022 sudah melalui proses seleksi atau kurasi.

Di Jawa Barat saat ini terdapat 14 ribuan pelaku usaha dibidang craft. Dari total usaha craft tersebut, pelaku UMKM yang akan mengikuti pameran dikurasi potensi pasar dan produknya, terutama yang dapat berdaya saing dan bisa naik kelas untuk eksport.

Baca Juga  Dilantik Jadi Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Dede Chandra Sasmita Siap Bekerja Optimal

“Ini betul-betul dikurasi. Jadi memang ada tim dari Dekranasda dengan kita sama-sama,
melihat potensi pasarnya. Produknya dapat berdaya saing dan bisa naik kelas untuk eksport, ” ucapnya.

Ketika ditanyakan target capaian Inacraft 2022, Kusmana menyatakan prioritasnya masih untuk memfasilitasi stok UMKM yang tertimbun akibat pandemi.

Namun pada Inacraft 2019 lalu, ungkap Kusmana, (transaksi ekonomi) mencapai 145 Milyar dan kontrak dagang 12,98 juta US Dollar.

“Sekarang yang penting dengan stok-stok yang dimiliki oleh UMKM dapat terfasilitasi oleh kita. Pasar sudah menunggu produk unggulan. Kalau targetnya saya belum bisa hitung, karena ini hybrid. Selain eceran kita coba pasarkan secara digital,” pungkasnya. (Adi/ Afr)