banner 970x250

Siapkan Skill Relawan, Jabar Quick Response Gelar Seminar Nasional Kebencanaan

Bandung, Brilianews.com – Jabar Quick Response (JQR) menggelar Seminar Nasional Kebencanaan bertema “Peran Relawan Dalam Membangun Jabar Resilience Culture Province (provinsi berbudaya tangguh bencana).”

Seminar tersebut diselenggarakan secara hybrid, offline dari Grand Hotel Preanger Bandung dan online melalui Zoom dan Youtube Jabar Quick Response, Rabu (23/3/2022).

Kepala Divisi Media, Data, dan Pelayanan Informasi JQR, Aditya Sanggaputra mengatakan, seminar digelar atas kerjasama pemda provinsi Jawa Barat, JQR dan seluruh stakeholder di bidang kebencanaan.

“Salah satu tujuannya agar di Jawa Barat tercipta smart cluster yang memiliki skill atau kemampuan dasar dalam operasi tanggap bencana,” tutur Aditya.

Hal ini sejalan dengan program Gubernur Jabar (Ridwan Kamil) yakni program resilience culture province dan Jawa Barat sudah memiliki cetak biru sebagai Jabar yang tangguh bencana.

Seminar ini diikuti sekitar 200 relawan dari 27 kabupaten/kota mewakili sekitar 3.000 relawan yang ada di Jabar.

Baca Juga  Resmikan Gedung Graha Bakti Himpaudi Jabar, Atalia: Ruang Aspirasi Pendidik Anak Usia Dini

“Ada 100 orang yang hadir secara offline di sini dan hampir 100 relawan mengikuti secara online melalui zoom dan streaming youtube,” ujar Aditya.

Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Lilik Kurniawan mengapresiasi seminar untuk meningkatkan skill para relawan.

Hal itu dikarenakan pada saat terjadi bencana, fungsi relawan sangat dominan.

“Kita tahu tidak mungkin pemerintah sendiri yang menangani bencana, butuh dukungan dari semua pihak. Dan kerelawanan adalah salah satu kuncinya,” tutur Lilik.

Lilik menuturkan, sebenarnya banyak sekali peran relawan,
bukan hanya pada saat darurat, tapi juga sebelum terjadi bencana.

Seperti diketahui banyak daerah di Jawa Barat yang rawan bencana. Dalam hal ini, diharapkan dukungan dari para relawan, dengan menyosialisasikan mitigasi bencana.

“Semua bahan materi sebenarnya sudah ada. Tinggal kemudian kita menyampaikan sesuai dengan komunikasi lokal yang ada, dengan bahasa dan kearifan lokal yang dimiliki. Nah inilah yang selama ini selalu menjadi tantangan bagi kita,” ujar Lilik.

Baca Juga  Pangandaran Air Show 2023, Memasyarakatkan Dunia Dirgantara

Dengan edukasi dan sosialisasi, Lilik berharap masyarakat jadi mengetahui dan memiliki kesadaran untuk membuat rencana untuk diri sendiri maupun keluarganya terkait mitigasi maupun penanganan bencana.

“Kita ingin membuat semua keluarga di Jabar tangguh bencana,” tegas Lilik.

Tidak lupa Lilik mengingatkan akan ada latihan simulasi serentak pada tanggal 26 April.

“Nanti tanggal 26 April, secara nasional, secara serentak, kita akan latihan bersama, simulasi bersama, pada Hari Kesiapsiagaan Bencana,” tutup Lilik. (Adi/ Afr)