banner 970x250

Safari Ramadhan, Ridwan Kamil Sahur di Rumah Warga Pra Sejahtera

Kab. Kuningan, Brilianews.com – Mak Endah Saedah (69) warga lingkungan Buana, Kelurahan Cijoho, Kabupaten Kuningan, kaget rumahnya disambangi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk makan sahur bareng.

Warga pra sejahtera tinggal dengan kedua cucunya. Tak pelak obrolan Gubernur Ridwan Kamil dengan keluarga Mak Endah berlangsung haru.

Kepada Gubernur, Mak Endah memberanikan diri mengutarakan berbagai keinginannya termasuk memiliki sebuah televisi digital.

“Ini ada bantuan dari Pemda Provinsi Jabar, mudah-mudahan bisa membantu untuk membeli TV Digital,” kata Ridwan Kamil.

Kang Emil — sapaan akrab Ridwan Kamil — sempat diperlihatkan sebuah karya seni rupa karya cucu Mak Endah. Sebagai arsitek yang jago menggambar, Ridwan Kamil menilai kemampuan cucu Mak Endah bagus dan harus terus diasah agar bisa mewujudkan mimpinya untuk kuliah di Institut Teknologi Bandung.

Baca Juga  Ridwan Kamil Menari Ronggeng Beken Bersama 3.000 Penari di Kota Bekasi

“Terus berlatih, selain membuat karya secara manual. Buatlah juga secara digital agar dilihat orang,” ucap Kang Emil.

Sebagai kenang- kenangan, Gubernur memberikan foto beliau bersama istri untuk dipajang di rumah Mak Endah.

Sementara itu, Mak Endah Saedah mengaku gemetar dan kaget. Karena dalam momentum bulan suci ramadan bisa didatangi Gubernur Jawa Barat.

“Alhamdulillah senang. saya tuh kaget ada bapak gubernur mau ke sini. Alhamdulillah, ini anugerah dari Allah SWT di bulan Ramadan,” imbuhnya.

Menanggapi bantuan yang diberikan Gubernur, Mak Endah berharap hal tersebut bisa memberikan keberkahan untuk orang nomor satu di Jawa Barat.

“Alhamdulillah mudah-mudahan ada barokahnya (berkahnya) dari Allah SWT atas bantuan pa Gubernur. Saya juga lagi butuh TV, gak bisa beli, seperti segini keadaannya,” sebutnya.

Baca Juga  Ineu Purwadewi Sundari Berharap ADPSI dan ASDEPSI Satu Persepsi Terkait Perpres 53 Tahun 2023

Sebelumnya memang Ibu Endah belum pernah melihat sosok Gubernur Jawa Barat secara digital. Karena keterbatasannya yang tidak mampu membeli TV digital.

“Sampai saya ngeleper (gemetar), mau ada Pak Gubernur dan belum tahu kaya apa secara langsung dan tahu dari grup RT 16. Mau lihat secara langsung dari TV gak ada,” tandasnya. (Afr/ Adi)