banner 970x250

Gaet Pengusaha Muda, BEI Jabar Bersama BPD HIPMI Jabar dan Mirae Aset Sekuritas Adakan Sekolah Pasar Modal

Bandung, Brilianews.com – Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jawa Barat bekerja sama dengan BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Barat dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, mengadakan sekolah pasar modal dan workshop Go Public dengan target pengusaha muda.

“Kita bersinergi dengan BPD HIPMI Jabar dan Mirae Asset Sekuritas, mengadakan sekolah pasar modal dan workshop Go Public,” kata Kepala BEI Kantor Perwakilan Jawa Barat Reza Sadat Shahmeini, disela di gedung PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Jl. Ir. H. Juanda No.38, Bandung (16/6/2022).

Reza berharap dengan kerja sama ini pengusaha muda yang tergabung dalam HIPMI Jabar, dapat lebih paham tentang pasar modal dan go public.

“Nah itu akan kita sama-sama coba bina pengusaha-pengusaha muda kita jadi lebih paham terkait pasar modal dan bagaimana langkah-langkah ke depannya supaya bisa memperoleh pendanaan dari pasar modal. Harapannya, bisa go public dan menjadi investor handal di pasar modal, ” ujarnya.

Reza mengungkapkan saat ingin jumlah investor di Jabar, mengalami pertumbuhan yang luar biasa.

“Kalau kita lihat tahun lalu, investor di Jabar itu tumbuh 153% dari angka 267.000 investor ke angka 765.000 investor saham. Di tahun ini juga sudah tembus 800.000 investor saham di Jabar,” ujar Reza.

Reza menuturkan, pihaknya sangat bersyukur masyarakat sudah lebih melek dalam berinvestasi di pasar modal. Kemudian yang lebih menggembirakan lagi, ternyata bukan hanya yang senior-senior tapi juga generasi milenial juga mulai investasi di pasar modal. Bahkan jumlah investor milenial saat ini lebih dominan.

Baca Juga  Ineu P Sundari : SMKN I Pacet Hasilkan Lulusan Siap Kerja

“Kalau dulu, investor di pasar modal di awal tahun 2020 sebelum pandemi, investor terbanyak itu ada di kelompok usia di atas 40 tahun, tapi kalau sekarang jumlah investor terbanyak itu justru ada di kelompok usia 18 sampai 25 tahun,” ujar Reza.

Hal ini sangat menggembirakan, karena dengan banyaknya investor-investor muda, potensi pasar modal ke depan akan lebih cerah.

“Ini suatu hal yang tentunya sangat menggembirakan, karena kita tentu meyakini ke depan pasar modal kita akan lebih cerah, karena anak-anak muda nya sudah paham berinvestasi di pasar modal,” ucap Reza.

Sementara itu Senior Area Manager Mirae Aset Sekuritas Ilham Muslim mengatakan, dengan mengikuti sekolah pasar modal diharapkan pengusaha muda lebih melek investasi.

“Kami ingin mengembangkan melek investasi untuk komunitas-komunitas ataupun perusahaan yang ada di HIPMI maupun masyarakat Jabar, karena kita yakin perkembangan investor Jabar itu akan berkembang pesat,” ujar Ilham.

Ilham menambahkan, sekolah pasar modal juga merupakan literasi dan inklusi pasar modal, dengan target meningkatkan jumlah investor yang terdaftar di Mirae Asset Sekuritas sebanyak 50%.

Hal ini juga didukung oleh potensi masyarakat Jabar yang cukup bagus dan kondisi pandemi yang semakin mereda.

“Potensinya sendiri cukup baik di Jawa Barat. Cukup bagus. Apalagi sekarang market kita mendukung, pandemi juga sudah mulai mereda,” tutur Ilham.

Baca Juga  Kehadiran Kampus 2 Polman Majalengka Sokong KEK Metropolitan Rebana

Pada kesempatan yang sama, Ketua II BPD HIPMI Jabar Bidang Keuangan dan Perbankan Fardi N. Annafi menyebut pengusaha yang tergabung dalam HIPMI Jabar, cukup antusias terhadap IPO.

Mereka sudah mulai melek finansial, bahwa alternatif pembiayaan itu sekarang bukan hanya dari perbankan.

“Secara kapasitas yang sudah kompeten untuk IPO di Jabar ada sekitar 30 sampai 50 perusahaan, ” ungkapnya.

“Bahkan saat ini ada 3 perusahaan di bidang tekstil yang sudah serius memproses perusahaannya untuk IPO, bahkan ada yang sudah bisa mentargetkan untuk bisa IPO di tahun depan,” tuturnya.

Fardi menambahkan, secara kapasitas yang sudah kompeten untuk IPO di Jabar sekitar 30 sampai 50 perusahaan.

Walau begitu, Fardi menyayangkan masih sedikitnya jumlah perusahaan naungan HIPMI di Jabar yang bisa melakukan IPO.

“Karena untuk mencapai size IPO, syaratnya juga cukup banyak, dan kita juga memastikan bahwa saat IPO ini terjadi, kita tidak kaget. Persiapan itu dilakukan oleh teman-teman pengusaha, apalagi sekarang diperbantukan oleh BEI, adanya papan pengembangan. Jadi teman-teman yang sizenya masih middle, sudah mulai bisa IPO karena memang dibuatkan arenanya,” ujar Fardi. (Afr)