banner 970x250

Kurangi Kerusakan Hutan Mangrove di Pantai Utara Subang, Bio Farma Bantu Seribu Pohon Mangrove

Kota Bandung, Brilianews.com – Ratusan hektar hutan mangrove atau hutan bakau yang tumbuh di air payau pesisir pantai utara Subang, rusak akibat alih fungsi lahan dan pembukaan lahan baru.

Berdasarkan data Landsat tahun 2016 seluas 344,5 ha hutan mangrove di Kabupaten Subang, dalam kondisi rusak baik di Kecamatan Ciasem maupun di Kecamatan Legonkulon.

Bersamaan dengan berkurangnya luasan mangrove yang terjadi sejak tahun 2002 hingga tahun 2014, garis pantai bergeser ke darat hingga 1,5 km.

Hal itu akan berdampak pada peningkatan risiko bencana pesisir berupa banjir rob dan abrasi serta penurunan kualitas air laut dan lingkungan hidup di wilayah pesisir.

Guna mencegah semakin meluasnya kerusakan hutan mangrove tersebut, PT. Bio Farma memberikan bantuan 1.000 pohon mangrove untuk ditanam di Pesisir Utara Desa Mayangan, Kabupaten Subang.

Bantuan diserahkan pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia (HLH) Tingkat Provinsi Jabar di Pantai Pondok Bali, Desa Mayangan, Legonkulon, Kabupaten Subang, belum lama ini.

Baca Juga  Ridwan Kamil Instruksikan Penutupan Akses Menuju Objek Wisata Pangandaran dan Ciwidey

Bantuan pohon tersebut diharapkan dapat mengurangi degradasi habitat mangrove dan rusaknya ekosistem terumbu karang, akibat alih fungsi lahan dan pembukaan lahan baru.

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir menandaskan, kelestarian alam harus terus dijaga untuk keberlangsungan generasi mendatang.

Bio Farma dikatakannya juga turut bertanggungjawab, untuk memperbaiki kualitas kehidupan melalui perbaikan dan kelestarian lingkungan.

“Bio Farma memiliki filosofi dedicate to improving quality of life, yang bermakna bahwa kehadiran Bio Farma bukan hanya berperan untuk menyehatkan setiap generasi dengan produk yang kami hasilkan, tetapi juga memperbaiki kualitas kehidupan melalui perbaikan dan kelestarian lingkungan untuk anak cucu kita”, ungkap Honesti.

Sementara itu Kepala Divisi TJSL, Manajemen Aset & Umum, Tjut Vina Irviyanti menyatakan, penanaman mangrove tidak hanya berhenti pada kegiatan penanaman saat ini saja.

Bio Farma berkomitmen penuh untuk memelihara dan melestarikan lingkungan, dengan menanam lebih banyak lagi pohon mangrove dalam beberapa waktu mendatang.

“Kegiatan berikutnya akan kami laksanakan dalam waktu dekat, sekaligus memperingati HUT Bio Farma ke 132 tahun, dengan menanam lebih banyak lagi pohon mangrove dengan lokasi yang sama, Karena memang wilayah ini memerlukan lebih banyak lagi pohon mangrove, agar ekosistemnya tetap terjaga”, ungkap Tjut Vina.

Baca Juga  Perlambatan Ekonomi Global Akan Jadi Tantangan Perdagangan Luar Negeri Indonesia di 2024

Tjut Vina menambahkan Bio Farma melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dan sebagai BUMN, akan terus mendukung pelestarian dan peningkatan ekonomi penduduk sekitar.

Pada kesempatan tersebut Bio Farma memberikan bantuan kepada masyarakat Kawasan Desa Mayangan berupa satu unit Early Warning System (RISE) untuk mitigasi banjir rob, bantuan renovasi jembatan dan tanggul pemecah ombak serta bantuan sarana air bersih untuk SMKN 1 Legon Wetan. (Adi/ Afr)