banner 970x250

Legislator ini Sebut Petani Garam Butuh Keberpihakan Pemerintah

Kota Bandung, Brilianews.com – Petani garam di Jawa Barat, selama ini kesulitan dalam menjual garam yang mereka hasilkan.

Padahal, di Jawa Barat banyak perusahaan garam tapi perusahaan tersebut lebih memilih mengimport garam dari luar negeri.

“Seharusnya ada kebijakan dari pemerintah, yang mengharuskan perusahaan di Jabar memanfaatkan garam dari Jabar juga,” ujar Anggota komisi 2 DPRD provinsi Jawa Barat H. Anwar Yasin kepada wartawan di Bandung belum lama ini.

Bila masalahnya garam yang dihasilkan petani kurang berkualitas, menurut Anwar Yasin karena mereka tidak pernah mendapat pelatihan.

“Masalahnya petani garam kita tidak ada didikan dari pemerintah. Dia bikin garam ya, khong hu chu, dari engkong sampai cucu gitu aja bikin garamnya. Gak rubah-rubah. Nah garam garam mereka itu kurang berkualitas, karena kurang didikan. Akhirnya apa, dengan alasan garamnya ga berkualitas, pemerintah impor garam,” ujarnya.

Baca Juga  Dinas Sosial Jabar Tangani Fitriyani, Dapat Dipulangkan dari RSHS

Anwar Yasin mengungkapkan, dua tahun lalu pemerintah pusat menggulirkan kredit lunak untuk petani garam.

Namun saat mereka meminjam uang untuk memproduksi garam, tiba-tiba ketika akan dijual harga garamnya turun.

“Jadi, bukannya terbantu, petani garam malah merugi bahkan kesulitan membayar cicilan, ” ucapnya.

Politisi senior PKS ini berharap pemerintah dapat menfasilitasi agar perusahaan di Jabar membeli garam dari petani garam Jabar juga.

“Karena kita tahu semua perusahaan yang ada, butuh garam. Perusahaan kaca butuh garam, plastik butuh garam, hampir semua butuh garam. Kenapa garam kita gak bisa kejual, karena salah satunya gak ada kebijakan dari pemerintah. Kalau seandainya garam itu dibeli, petani juga mau meningkatkan kualitas garam yang dihasilkan, ” imbuhnya.

Baca Juga  Jabar Raih Penghargaan Gatra Apresiasi Energi 2021

“Ini kan saya mau ajari cara membuat garam yang baik. Masyarakat gak mau, ngapain kita musti diajarin. Garam kita gak laku. Jadi harus ada, harus dihilangkan itu mafia garam. Perusahaan jabar harus pakai garam jabar. Baru Jabar bisa maju, ” pungkasnya.

(Adi/ Afr)