Kota Bandung, Brilianews.com – Massa yang tergabung dalam Ormas Manggala Garuda Putih (MGP), melakukan unjukrasa di depan gedung Sate Kota Bandung, Kamis (14/7/2022).
Para pengunjukrasa berorasi dan mengkritisi peran Satuan Tugas (Satgas) Sapu Bersih Pungutan Liar
(Saber Pungli) dalam menangani praktek pungli.
Seperti diketahui, Pemprov. Jabar telah membentuk Satgas Saber Pungli, guna meminimalisir praktek pungutan liar.
Wakil Ketua Bidang Investigasi MGP, Agus Satria dalam orasinya menyatakan kekecewaannya atas peran Saber pungli Jabar.
“Satgas Saber Pungli yang saat ini dalam menjalankan tugasnya menggunakan dana APBD, diduga hanya jadi alat kepentingan, ” ucap Agus.
Sebagai gambaran saja kata Agus beberapa pekan lalu Saber Pungli menggelar operasi tangkap tangan (OTT), disalah satu sekolah di Kota Bandung terkait Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Kewenangannya melakukan OTT, tegas dia patut dipertanyakan.
“Aturan mana yang membolehkan Satgas Saber Pungli bisa menggelar OTT, karena saat ini pihak yang mempunyai legal aspek untuk melakukan OTT adalah aparat penegak hukum, baik Polri, Kejaksaan maupun KPK. Bubarkan saja (Saber Pungli) , ” tegas Agus.
Agus dalam orasinya juga mengkritisi Satgas Saber Pungli yang melakukan pemantauan secara khusus pada PPDB, tetapi tidak dilakukan pada sektor lain yang berpotensi menimbulkan pungli.
Dari hasil investigasi di lapangan, menurutnya, kehadiran Saber Pungli dalam PPDB justru menimbulkan keresahan di masyarakat.
Seharusnya, kata, Agus, untuk menindak tegas pelaku pungli Gubernur berkoordinasi dengan POLRI dan Kejaksaan. Harusnya itu yang dilibatkan.
“Lebih tepat bila ada MoU dengan aparat penegak hukum, sehingga pemberantasan pungli bisa dilakukan secara berkualitas, ” tandasnya.
Agus berharap pemerintah menindakkanjuti tuntutannya.
“Bila tidak ditindaklanjuti, Selasa pekan depan MGP akan kembali menggelar aksi dengan jumlah massa lebih banyak, ” pungkasnya. (Afr)
