banner 970x250

Banyak Keluhan, Layanan Imigrasi Harus Diubah

Jakarta, Brilianews.com – Presiden Joko Widodo memimpin rapat bersama jajarannya yang secara khusus membahas mengenai visa on arrival (VoA) dan Kartu Izin Tinggal Terbatas (Kitas). Rapat tersebut digelar di Istana Merdeka, Jakarta oekan ini.

Dalam rapat tersebut, Presiden menyebutkan bahwa banyak keluhan yang masuk mengenai urusan imigrasi, sehingga ia mengharapkan perubahan total dalam pelayanan imigrasi menjadi lebih memudahkan dan melayani.

“Jadi yang kita lihat dan disampaikan ke saya, banyak, baik dari investor, turis dan orang yang ingin dapat kitas izin tinggal, auranya yang saya rasakan itu, imigrasi ini masih mengatur dan mengontrol, sehingga menyulitkan. Ini yang harus diubah total. Yang seharusnya auranya adalah memudahkan dan melayani,” ujar Presiden.

Menurut Kepala Negara, seharusnya dalam hal pemberian visa atau Kitas kepada para investor, dilihat juga besarnya investasi, jumlah lapangan kerja yang terbuka, hingga kontribusi terhadap ekonomi maupun peningkatan ekspor.

Baca Juga  F1H20/ Power Boat, Presiden: Bangun Brand Danau Toba di Internasional

Presiden memberikan contoh sejumlah negara mempermudah visa dan izin tinggal bagi para warga negara asing, yang memiliki kemampuan ekonomi maupun keahlian khusus.

“Jadi orang diberikan, baik itu yang namanya visa, yang namanya kitas—kalau kita ya—mereka melihat itu. Kalau dia investor, investasinya berapa, sih? Dia lihat, negara itu pasti lihat. Dia membuka lapangan kerja berapa ribu orang, sih? Atau memberikan kontribusi terhadap ekonomi kita berapa, sih? Orientasinya mesti harus ke sana. Atau meningkatkan ekspor berapa, sih?” paparnya.

Untuk itu, Presiden ingin kembali memastikan agar pelayanan imigrasi lebih melayani dan meninggalkan gaya-gaya lama.

Baca Juga  Hadapi Resesi Ekonomi Global, Dadang Kurniawan : Sektor Pertanian Harus Diperkuat

Menurut Presiden, visa maupun Kitas bagi para investor maupun tenaga ahli asing, diyakini akan memberikan manfaat bagi rakyat Indonesia.

“Ini yang begini-begini ini bermanfaat sekali bagi rakyat kita. Kita harus mulai betul-betul, Pak Menteri, mengubah ini, Pak. Ganti itu kalau kira-kira memang enggak punya kemampuan untuk reform seperti itu, ganti semuanya dari dirjen sampai bawahnya, ganti, akan berubah. Kalau ndak, enggak akan berubah,” tandasnya. (Afr)