banner 970x250

Hari Santri 2022, Ridwan Kamil : Apapun Profesinya Haruslah yang Nyantri

Bandung, BriliaNews.com – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bertindak sebagai inspektur upacara, pada peringatan hari Santri tahun 2022 tingkat provinsi Jawa Barat di lapang Gasibu Bandung, Sabtu (22/10/2022).

Pada upacara yang dihadiri ribuan santri tersebut, Gubernur membacakan sambutan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

Ridwan Kamil mengatakan Hari Santri memiliki arti tersendiri baginya, sebagai yang lahir dari keluarga pesantren.

“Hari santri bagi saya sangat personal,” ujarnya.

Menurut Ridwan Kamil, almarhum kakeknya Kyai Haji Muhyiddin, dipenjara Belanda dua kali di masa perjuangan. Demikian pula Uwa (paman) nya KH Edeng gugur di pertempuran di Ujungberung, saat memimpin santri-santri dari Subang melawan Belanda di arah Bandung Timur.

“Dari keluarga saya saja sudah mewakili betapa mereka-mereka ini patut dihormati. Melalui doa, melalui upacara, karena mereka semua berkorban nyawa dan kebebasan demi tegaknya NKRI yang menjadi hak kita,” ujarnya kepada wartawan.

Baca Juga  Selayang Pandang Kereta Wisata

Dengan jaman yang terus berkembang, Ridwan Kamil berpesan kepada para santri untuk terus mengembangkan diri.

“Tantangan makin baru. Dunia makin banyak krisis, santri-santrinya harus mampu memberi kontribusi,” tuturnya.

Apapun profesinya, menurut Gubernur harus yang nyantri.

“Jadilah santri-santri dengan profesi apapun, jadi gubernur yang nyantri, jadi polisi yang nyantri, jadi pengusaha yang nyantri, jadi pemimpin nasional yang nyantri. Saya kira itu akan menjadi sebuah ciri khas dari muslim Indonesia,” imbuhnya.

Sementara itu Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam sambutan tertulisnya
menyatakan, santri selalu terlibat aktif di setiap fase perjalanan Indonesia.

“Dan ketika Indonesia memanggil, santri tidak pernah mengatakan tidak. Santri selalu siap mendarmabaktikan hidupnya untuk bangsa dan negara,” tutur Yaqut.

Hal itu sejalan dengan tema peringatan hari santri tahun 2022, yakni “Berdaya, Menjaga Martabat Kemanusiaan”.

Yaqut menambahkan, sekarang santri merambah ke berbagai bidang profesi keahlian, bahkan menjadi pemimpin negara.

Baca Juga  Ahmad Heryawan Melayat ke Gedung Pakuan: Saya Bisa Rasakan Beratnya Ditinggal Anak

“Meski bisa menjadi apa saja, santri tidak boleh melupakan tugas agamanya, yaitu menjaga agama Islam itu sendiri. Santri harus mengedepankan nilai-nilai agama dalam perilakunya,” tegas Menteri.

Yaqut menambahkan, menjaga martabat kemanusiaan, adalah salah satu tujuan diturunkannya agama di muka bumi. Tidak ada satupun agama yang menyuruh pemeluknya merusak harkat dan martabat manusia.

“Santri senantiasa berprinsip bahwa menjaga martabat kemanusiaan adalah ajaran agama,” pungkasnya. (Afr/ Adi)