banner 970x250

Pemkot Bandung Berharap Pengrajin Tahu Tempe Tetap Berproduksi

Bandung, Brilianews.com – Meskipun harga kacang kedelai masih mengalami kenaikan, namun stok bahan baku utama tempe dan tahu tersebut di kota Bandung cukup tersedia.

Saat ini harga kacang kedele berkisar antara Rp12.800 sampai Rp13.000 per kg, naik dari sebelumnya Rp11.000 sampai Rp12.000 per kg.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Elly Wasliah memastikan, stok kacang kedelai di Kota Bandung aman dan terkendali. Sehingga, para pengrajin tahu dan tempe tak perlu melakukan aksi mogok produksi.

“Seluruh anggota pengrajin tahu tempe yang masuk ke Koperasi Produsen Tempe dan Tahu Indonesia (Kopti) Kota Bandung, berjumlah 576 orang sudah mendapatkan subsidi harga kacang kedelai sebesar Rp1.000 per kg sejak April lalu,” kata Elly di Balai Kota Bandung, Jumat (28/10/2022).

Elly mengatakan pusat menunjuk Bulog, sebagai penyalur untuk subsidi tersebut. Bulan oktober ini sudah tahap kelima.

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui Disdagin kata Elly, telah berdiskusi dengan pihak Bulog Cabang Bandung dan pengurus Kopti Kota Bandung.

Baca Juga  Bey Machmudin Silaturahmi dengan Pimpinan dan Ketua Fraksi DPRD Jabar

“Ketua Kopti Kota Bandung telah mengeluarkan surat resmi pada kami, yang menyatakan mereka tidak akan ikut mogok produksi,” ungkapnya.

Menurut Elly sangat disayangkan jika para pengrajin tahu dan tempe mogok berproduksi. Padahal, pemerintah pusat telah memberikan subsidi kacang kedelai tanpa membatasi jumlahnya.

“Berapapun kebutuhan kacang kedelai para pengrajin tahu tempe di Kota Bandung itu akan terus dipenuhi. Biasanya per bulan kita butuh 3.000 ton kacang kedelai. Kalau lebih pun tidak masalah,” ujarnya.

Kondisi ini, kata Elly, tak hanya dialami pengrajin tahu tempe di Kota Bandung, tapi juga seluruh dunia. Apalagi bagi negara yang mayoritas kebutuhan kacang kedelainya berasal dari impor.

“Ini bukan permasalahan di Indonesia saja, tapi juga sedunia. Karena kita impor kacang kedelainya dari Kanada dan Amerika Serikat. Biaya logistik, harga kacang kedelai, prosesnya juga menjadi faktor naiknya harga,” ucapnya.

Sehingga, Elly mengimbau agar para pengrajin tahu tempe di Kota Bandung tetap berproduksi seperti biasanya tanpa perlu khawatir dengan stok kacang kedelai.

Baca Juga  Ridwan Kamil Resmikan Gedung Pelayanan Medik Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih

Sebab, jika seluruh pengrajin melakukan mogok produksi, maka akan banyak pihak yang terkena dampaknya.

“Kalau mogok produksi itu khawatirnya berdampak ke produk kuliner lainnya. Apalagi Kota Bandung ini kan kota kuliner. Banyak jajanan yang bahannya dari tahu tempe seperti batagor, kupat tahu, gehu, dan pusat oleh-oleh di Kosambi seperti cemilan tempe kan akan berdampak juga,” tuturnya.

Ia mengatakan, jika para pengrajin tahu tempe mengalami kendala, Pemkot Bandung sangat terbuka untuk menerima aspirasi.

“Silakan disampaikan saja kepada pemerintah jika ada kendala, kita selesaikan bersama, sehingga tidak perlu ada mogok produksi,” katanya. (*)