banner 970x250

Ketersediaan Pangan Nasional Cukup Hingga Akhir Tahun 2022

Kota Bandung, Brilianews.com – Ketersediaan pangan nasional cukup hingga akhir tahun 2022, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir Indonesia akan mengalami food crisis (krisis pangan).

Menurut Badan Pangan Dunia (FAO) food crisis adalah jika pada waktu tertentu, tidak dapat menjangkau pangan.

Meski demikian, harus tetap waspada agar Indonesia tidak mengalami krisis pangan.

“Kita tidak boleh lengah tapi harus tetap waspada agar (krisis pangan) tidak terjadi di Indonesia,” kata Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, pada peringatan hari pangan dunia dan gelar pangan murah di Kiara Artha Park kota Bandung, Selasa (8/11/2022).

Arief Prasetyo mengungkapkan dari 9 produk yang ada di Badan Pangan Nasional, hanya satu produk yang saat ini harganya masih tinggi yakni komoditas beras.

Untuk mengendalikan harga komoditas itu kata dia, pihaknya melakukan operasi pasar di pasar induk Cipinang Jakarta, yang merupakan barometer perberasan nasional.

“Kita rencanakan 3 ribu ton per minggu dan akan terus dilaksanakan, dengan harga di tingkat pedagang pasar induk Rp8.900 dan sampai di pasar turunan Rp9.300,- per kg,” ujarnya.

Baca Juga  Dishub Kota Bandung Pastikan Bus Angkutan Lebaran Laik Operasi

Arif menambahkan, dengan terbitnya Perpres 125 tahun 2022, cadangan pemerintah akan ditingkatkan.

Nantinya, stok cadangan pangan nasional tidak hanya beras, tapi juga jagung dan kedele.

“Jadi kedepan, Bulog tidak hanya memiliki stok cadangan beras tapi juga jagung dan kedele. Sedang stok komoditi lainnya akan dibantu oleh BUMN bidang pangan lainnya seperti PT RNI,” imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menyatakan, salah satu tugas pemerintah adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat antara lain dengan terpenuhinya kebutuhan akan sandang, pangan dan papan.

Namun diakuinya dengan populasi penduduk 50 juta jiwa dan terbanyak dibanding provinsi lainnya, Jawa Barat akan sulit memenuhi kebutuhan pangan bagi penduduk sebanyak itu tanpa dukungan dari pusat, daerah dan lembaga lain.

“Kita patut bersyukur ketersediaan pangan Jawa Barat bisa tercukupi, dengan bantuan dari kabupaten kota dan pusat, ” ucapnya.

Baca Juga  Bio Farma Komitmen Sehatkan Generasi Bangsa Melalui Imunisasi

Hal senada disampaikan Ketua Harian Komite Pemulihan Ekonomi Daerah Jawa Barat Ipong Witono.

Ipong menuturkan, secara umum Jawa Barat bisa memenuhi kebutuhan pangan sendiri.

“Jabar yang minus hanya telur dan sapi, sehingga masih harus dipasok dari provinsi lain,” pungkasnya.

Peringatan hari pangan dunia tahun 2022, dimeriahkan dengan senam zumba, gelar pangan murah serentak di 43 lokasi se Jabar, yang mengantarkan kegiatan ini masuk rekor MURI dan pelepasan ekspor komoditas minyak atsiri. (Afr)