banner 970x250

Pemkab Indramayu Perketat Masuknya Sapi dari Luar Daerah

Kab. Indramayu, BriliaNews.com – Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Indramayu, Ahmad Budiharto memimpin rapat koordinasi penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK) di Ruang Rapat Ki Tinggil Pendopo Indramayu.

Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner DKPP Kabupaten Indramayu Dian Daju melaporkan, kasus PMK terdapat di 33 desa pada 22 kecamatan.

Sedangkan kematian hewan ternak akibat PMK terjadi di Desa Cikawung, Desa Amis, Desa Jatisura, dan Desa Kedokanbunder.

Dian Dayu mengungkapkan berdasarkan data dari DKPP) Kabupaten Indramayu per 21 Oktober 2022, total kasus ternak yang terpapar 2.465 ekor sementara ternak yang sembuh 2.188.

Baca Juga  GAPEKA 2023 Berlaku Mulai 1 Juni, Penamaan KA Lokal Jadi Commuter Line dan Waktu Tempuh Lebih Cepat

Rinciannya, 79 ekor masih sakit, 183 ekor mati, dan 15 ekor dipotong.

“Upaya penanganan yang dilakukan terkait PMK ini antara lain dengan pembatasan lalu lintas ternak, khususnya dari daerah zona merah atau zona tertular,” ungkapnya.

Dian Daju menyatakan tindak lanjut dari hasil rapat akan dibentuk tim khusus untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat, melalui sosialisasi dan edukasi terkait penanganan PMK.

“Harapannya cepat terdeteksi dan pengobatan hewan yang bergejala terinfeksi PMK, kemudian dilakukan karantina,”

“Sedangkan ternak yang terpapar dan berpotensi menularkan pada hewan lain segera didata dan diberi penandaan, guna mempercepat pelaksanaan vaksinasi sampai Kabupaten Indramayu nol kasus,” ucapnya.

Baca Juga  TPST Gedebage Mulai Diuji Coba, Status Darurat Sampah di Kota Bandung Segera Berakhir.

Sementara itu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan vaksin akan diberikan kepada hewan yang sehat. Sementara hewan sakit akan dirawat dan diberi obat.

(Afr)