banner 970x250

Penurunan Produksi Susu Dampak Wabah PMK, Perlu Solusi

Kota Bandung Brilianews.com – Target produksi susu Jawa Barat tahun 2022, tidak mencapai target akibat banyak sapi perah yang terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK).

Berdasarkan data dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat (DKPP Jabar) tahun 2022, produksi susu ditargetkan 372,4 ribu ton namun realisasinya hanya 283,3 ribu ton.

Dengan kondisi itu, harus dicarikan solusi agar produksi susu kembali normal.

Anggota Komisi II DPRD Jabar Dadang Kurniawan mengungkapkan, produksi susu berpotensi terus menurun. Pasalnya populasi sapi perah di daerah tertentu termasuk di Pangalengan kabupaten Bandung, sebagai sentra pengembangan produksi susu, saat ini sudah mengalami penurunan.

Baca Juga  Aplikasi Health Heroes Nutrihunt Se-Jawa Barat Diluncurkan

“Dengan kondisi ini solusi yang perlu disiapkan dari sisi hulu , Pemerintah baik daerah maupun Pusat harus segera merealisasikan pembibitan sapi perah,” kata Dadang di Bandung baru-baru ini.

Pembibitan lanjut Dadang merupakan solusi yang ditunggu, karena dari laporan yang diterima populasi sapi perah di Pangalengan Kabupaten Bandung, semula mencapai 26.000 ekor kini jumlahnya tinggal 3.000 ekor.

Solusi lain yang disiapkan, yakni pengawasan susu itu harus dimaksimalkan karena sebagian suplai susu berdasarkan laporan dari DKPP Jabar, saat ini ada yang didatangkan dari impor.

Baca Juga  Ridwan Kamil: Ilmu Mampu Minimalisir Kebencanaan

“Dengan kondisi PMK yang belum pulih, perlu pengawasan higienia susu, jangan sampai produksi susu diperoleh dari sapi perah yang terjangkit PMK, ” tandasnya.

Menurut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, infeksi PMK akan memengaruhi 80 persen suplai susu yang dibutuhkan masyarakat. (Afr)