banner 970x250

Potensi Pasar Modal Syariah Sangat Besar

Bandung, BriliaNews.com – Potensi yang dimiliki pasar modal syariah sangat besar. Hal tersebut dapat dilihat dari pertumbuhannya yang terus naik mulai dari tahun 2017 hingga 2022.

“Potensi pasar modal syariah kita luar biasa besar. Kalau kita bicara angka, jangka panjang, itu kita bicara belasan juta orang,” ucap Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia Jeffrey Hendrik usai pembukaan Bandung Sharia Investor City (BaSIC) 2022 di The Trans Luxury Hotel Bandung, Sabtu (5/11/2022).

Jeffrey menambahkan perkembangannya, secara prosentase dari tahun 2017 sampai tahun 2022 ini, pertumbuhannya sebesar 392%.

Jeffrey mengatakan, perkembangan ini patut kita syukuri. Walau begitu, hal ini tidak membuat kita tidak berpuas diri.

“Kita tetap mau supaya pasar modal syariah ini tumbuh lebih cepat lagi,” tuturnya.

Jeffrey menjelaskan ada perbedaan mendasar dari pasar modal syariah dengan pasar modal biasa.

“Yang membedakan adalah sahamnya, dan cara melakukan transaksinya. Sahamnya masuk kedalam saham-saham syariah dan cara transaksinya menggunakan cara yang syariah, yaitu tidak menggunakan pinjaman, tidak ada riba disitu,” tutur Jeffrey.

Baca Juga  Taufik BS Dilantik sebagai Penjabat Sekda Jabar

Jeffrey menambahkan, jumlah emitennya, lebih dari 60% total saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, masuk ke dalam kategori saham-saham ini.

Walau memiliki potensi yang besar, ada kendala utama yang dihadapi pasar modal syariah, atau pasar modal secara umum.

“Kendala yang utama adalah literasi. Banyak masyarakat kita yang belum tahu pasar modal, apalagi pasar modal syariah. Yang akan kita lakukan, edukasi literasi ke seluruh masyarakat,” ujar Jeffrey.

Jeffrey mengatakan, acara BaSIC 2022 ini juga salah satu upaya untuk menjalin silaturahmi antar seluruh stake holder pasar modal syariah, momen untuk memberikan penghargaan kepada pihak-pihak yang sudah banyak mendukung selama ini.

“Kami juga mengajak lebih banyak pihak lagi untuk bekerja sama dengan kita untuk meningkatkan literasi pasar modal syariah,” ucapnya.

Hal senada disampaikan Direktur pasar modal syariah OJK Fadilah Kartikasasi.

Menurutnya, perkembangan pasar modal syariah Indonesia cukup pesat.

Sampai saat ini pada pasar modal syariah Indonesia telah tercatat 17 Anggota Bursa penyedia layanan SOTS (AB-SOTS) dan 4 Bank Administrator Rekening Dana Nasabah (RDN) Syariah.

“Dalam kurun waktu lima tahun terakhir sejak tahun 2017, jumlah investor syariah meningkat 392% dari 23.207 investor, menjadi 114.116 investor per September 2022,” ucap Fadilah.

Baca Juga  Banyak Barang Unik dan Khas, Lina Marlina Ruzhanul Buka Indonesia Batik & Craft Festival 2023

Pada kesempatan yang sama, Asisten Administrasi Umum Pemerintah Provinsi Jawa Barat Ferry Sofwan Arif mengatakan, masyarakat Jawa Barat sendiri cukup antusias dalam berinvestasi di pasar modal syariah.

“Sampai dengan September 2022 terdapat 15.692 investor syariah atau telah tumbuh sebesar 142% dari 6.477 investor syariah per Januari 2019.

Dari sisi transaksi, tutur Ferry, per September 2022 (YTD) nilai transaksi saham syariah di Jawa Barat menyentuh angka lebih dari 2 Triliun Rupiah.

“Hal ini menjadikan Jawa Barat sebagai provinsi dengan jumlah investor saham syariah terbesar dan teraktif, diluar DKI,” ujar Ferry. (Adi)