banner 970x250

Haru Suandharu : Empat Pilar Kebangsaan Perlu Ditanamkan Pada Generasi Muda

Kota Bandung, Brilianews.com – Era VUCA merupakan tantangan yang harus dihadapi setiap pemimpin organisasi, menyangkut disrupsi, pergeseran pasar, perubahan perilaku konsumen, serta persaingan bisnis yang semakin ketat.

VUCA adalah akronim dari Volatility, Uncertainty, Complexity dan Ambiguity.

Ketua Faksi PKS DPRD Provinsi Jawa Barat Haru Suandharu menerangkan Volatility adalah
dimana dunia berubah cepat, bergejolak, tidak stabil, dan tak terduga. Tidak ada yang dapat memprediksi bahwa tahun-tahun mendatang, akan menjadi tahun paling buruk bagi hampir semua sektor usaha di dunia.

Sedangkan Uncertainty, masa depan penuh dengan ketidakpastian. Sejarah dan pengalaman masa lalu tidak lagi relevan memprediksi probabilitas dan sesuatu yang akan terjadi.

Kemudian Complexity, dunia modern lebih kompleks dari sebelumnya. Masalah dan akibat lebih berlapis, berjalin berkelindan, dan saling memengaruhi. Situasi eksternal yang dihadapi semakin rumit.

“Ambiguity yakni Lingkungan bisnis semakin membingungkan, tidak jelas, dan sulit dipahami. Setiap situasi dapat menimbulkan banyak penafsiran dan persepsi,” kata Haru pada Sosialisasi 4 pilar kebangsaan dihadapan pengurus RT dan RW 08 Kelurahan Antapani Kidul Kec. Antapani Kota Bandung, Senin (5/12/2022).

Lebih lanjut dikatakan Haru, untuk mengatasi VUCA harus dilawan dengan VUICA juga yakni Vissioner yang bisa memprediksi peristiwa yang akan terjadi dimasa mendatang.

Baca Juga  Peternak Perlu Waspada, Domba Juga Jadi Sasaran Virus PMK

Understanding yakni berusaha untuk memahami dan mengembangkan cara berpikir dan bertindak baru sebagai respons terhadap ancaman ketidakpastian.

Lakukan simulasi dan eksperimen dengan situasi, sehingga melatih daya fikir kita untuk bereaksi terhadap ancaman serupa di masa depan.

“Terakhir adalah Agility yakni mendorong fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi dan ketangkasan, dengan cara membuat rencana kedepan, yang fleksibel,” ujarnya.

Menurut Haru Suandharu yang juga Ketua DPW PKS Jawa Barat, para pendiri Negara ini sudah memberikan dasar dasar berbangsa dan bernegara yang kokoh yakni Pancasila, UUD, Bhineka Tungal Ika dan NKRI.

“Andai saja kita secara konsekuen melaksanakan itu semua, kehidupan berbangsa dan bernegara kita akan aman dan bisa mewujudkan keadilan bagi seluruh bangsa Indonesia,” katanya.

Haru mencontohkan kokohnya ketahanan ekonomi Indonesia saat dilanda pandemic Covid lebih dua tahun, berkat tingginya rasa kesatuan dan persatuan serta tingginya rasa gotong royong sesama warga.

“Terbukti ketika ada warga masyarakat yang dilanca bencana seperti gempa di Kabupaten Cianjur, bantuan sebagai rasa empati datang dari berbagai penjuru tanah air,” imbuhnya.

Pada kesempatan itu, Camat Antapani Dra. Rahmawati mengingatkan, sebagai orang tua harus terus menanamkan empat pilar kebangsaan dikalangan generasi muda, agar mereka tidak terseret pengaruh negative kemajuan ilmu dan teknologi komunikasi dimana dunia tiada batasnya sudah dalam genggaman gadget.

Baca Juga  Semarakkan Bulan Suci, Digelar "Amaliah Ramadhan" di Masjid Raya Al Jabbar

“Jika dasar – dasar Negara Pancasila dan kebhinekaan serta NKRI tertanam dibenak generasi muda, mereka akan kokoh dalam berbangsa dan bernegara tidak akan mudan terprovokasi, ” ucapnya.

Sementara itu Ketua RW 8 Kelurahan Antapani Kidul Kecamatan Anatapani Kota Bandung Sudiman Bonaparte, melaporkan, sosialisasi empat pilar kebangsaan diikuti para pengurus RT dan RW serta anggota PKK dan generasi muda berjumlah 30 orang.

“Dengan mengikuti sosialisasi empat pilar kebangsaan ini, diharapkan warga akan tetap rukun dalam bermasyarakat dan berdemokrasi serta tetap bersatu padu dalam melaksanakan dan menyukseskan program yang dicanangkan pemerintah,” ucap Sudiman. (SB)