banner 970x250

SRO Bersama Yayasan Ibnu Sina Peduli, Salurkan Bantuan Kepada Warga Terdampak Gempa Cianjur

Bandung, BriliaNews.com – Self Regulatory Organization (SRO ) di industri pasar modal indonesia, yang terdiri atas Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) bekerja sama dengan Yayasan Ibnu Sina Peduli, menyalurkan bantuan kepada warga yang terdampak gempa bumi di Cianjur.

“Hari ini kita menyalurkan bantuan ke 10 titik dan satu dapur umum di Cianjur yang terdampak oleh gempa,” ucap Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Jawa Barat Reza Sadat Shahmeini kepada wartawan disela penyerahan bantuan, Sabtu (17/12/2022).

Total bantuan yang didistribusikan senilai Rp 750 juta, kepada masyarakat korban gempa bumi di 10 titik dan satu dapur umum.

Ke 10 titik tersebut tersebar di 5 kecamatan, yakni
Kecamatan Cugeunang (Kampung Kawunggading RT 01 RW 06 Desa Cibulakan,
RT 03/05 Desa Cirumput,
Kampung Cilengsi, RT 02 RW 02 Desa Sukajaya
Kampung Cipaku Cau, RT 01 RW 02 Desa Sukajaya
Desa Cibeureum),
Kec. Cianjur
(Kampung Renyom RT01/017 Desa Nagrak) dan Kec. Cilaku
(Kampung Cisarua Kulon RT 01 RW 08 Desa Rancagoong
Kampung Jambudipa, RT 01 dan RT 02 RW 10 Desa Rancagoong)

Selain itu di Kec. Warungkondang
(Kampung Surupan kaler Rt 01 RW 06 Desa Sukawangi), dan
Kec. Pacet (Kampung Tunggilis RT 02 Rw 05 Desa Ciherang).

Baca Juga  Jabar Terima Hibah 121.648 Dosis Vaksin COVID-19 dari Uni Emirat Arab untuk Penyandang Disabilitas

“Kita sangat prihatin dengan kondisi gempa di Cianjur. Kita berharap masyarakat Cianjur segera bangkit, ekonominya kembali berputar, dan juga bisa hidup dengan baik lagi,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Pengawas Yayasan Ibnu Sina Peduli Bahar Siagian mengatakan, kolaborasi dengan Bursa Efek Indonesia bukan yang pertama kali.

“Kami sudah beberapa kali bekerja sama dengan BEI Jakarta (IDX) dan bulan lalu pun sudah datang ke Cianjur. Kali ini kami diajak berkolaborasi dalam rangka ulang tahun pasar modal,” ucapnya.

“Saat ini kami membawa bantuan dari saudara-saudara di Bursa Efek senilai Rp750 juta, dalam bentuk sembako, perlengkapan masak untuk dapur umum, kemudian snack untuk anak-anak, tenda, kasur, terpal dan lain sebagainya,” tutur Bahar.

Sementara itu Ketua RT 01 RW 10 Kampung Jambudipa Desa Rancagoong kecamatan Cilaku Kab. Cianjur Fahrudi, sebagai perwakilan dari penerima bantuan di wilayah tersebut mengapresiasi segala bantuan yang datang ke kampungnya. Ia bersyukur bantuan masih terus mengalir.

“Bantuan, ada terus. Untuk minggu ini kami kedatangan dua paket. Walau begitu kami masih kekurangan sembako, karena kebutuhan warga yang cukup besar. Saat ini kami sebagai pengurus terus mengatur, agar bantuan yang ada bisa mencukupi kebutuhan warga,” tuturnya.

Baca Juga  Solusi Ketahanan Pangan, Rektor IPB Apresiasi Program Petani Milenial

Diakuinya ada bantuan dari pemerintah kabupaten dan provinsi, namun penyebarannya tidak merata.

Fahrudi menyebutkan, total warga Kampung Jambudipa yang
menjadi korban gempa, sekitar 370 jiwa dan hampir semua rumah mereka rubuh akibat goncangan gempa yang terjadi pada 21 November 2022 lalu tersebut

“Ada beberapa rumah panggung atau rumah kayu yang walaupun sudah tua, masih berdiri dengan selamat,” ucapnya.

Ia mengatakan sebelumnya warga mengungsi di posko, namun sekarang warga sudah mendirikan tenda di dekat bekas rumahnya masing-masing.

“Dulu dibangun tenda besar, namun sekarang sudah mendirikan tendanya masing-masing di dekat bekas bangunan rumahnya,” jelasnya.

Ia berharap kondisi Cianjur bisa kembali ke semula, dan warga bisa memiliki rumah lagi.

“Kami berharap keadaan di Cianjur bisa pulih seperti semula. Warga sendiri ingin tetap berada di tempat asal, dan membangun kembali rumahnya yang tahan gempa berupa rumah kayu atau rumah panggung. Tidak mau rumah tembok,” tuturnya. (Adi)