banner 970x250

Cegah Penipuan Investasi Ilegal, BEI Berikan Literasi Pasar Modal Kepada Desa Adat dan 1.000 Pacalang di Bali

Bandung, BriliaNews.com – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), didukung Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan bekerjasama dengan PT BRI Danareksa Sekuritas, secara simbolis melakukan penandatanganan Pencanangan Literasi serta Inklusi Pasar Modal kepada Desa Adat dan 1.000 Pacalang di Bali.

Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan, hal ini dilakukan demi terhindarnya masyarakat dari penipuan investasi ilegal atau bodong.

“Pencanangan Literasi dan Inklusi Pasar Modal kepada Desa Adat dan 1.000 Pacalang di Bali kami harapkan dapat meningkatkan pemahaman mengenai investasi, khususnya di Bali agar tidak ada lagi masyarakat yang terjerumus ke dalam investasi ilegal atau bodong, dan modus-modus penipuan investasi lainnya”, ujar Iman di Bali seperti dikutip dari rilis BEI, Jumat (27/01/2023).

Baca Juga  Kasus Positif Covid-19 Meningkat, Pemkot Bandung Hanya Buka Layanan Publik Secara Online

Iman mengatakan program literasi dan inklusi pasar modal, akan dilakukan secara berkelanjutan oleh Kantor Perwakilan BEI Bali.

Didukung oleh OJK dan PT BRI Danareksa Sekuritas, diharapkan pemahaman mengenai investasi pasar modal di Desa Adat, serta para Pacalang di Bali dapat ditingkatkan.

Ia menambahkan, program ini sekaligus juga sebagai apresiasi pasar modal Indonesia, terhadap Desa Adat serta Pacalang dalam menjaga kelestarian adat budaya Bali.

“Sebagai upaya meningkatkan literasi pasar modal, kami berusaha untuk terus bersinergi menggencarkan program-progam edukasi ke berbagai pihak, ” ujar Iman.

Gubernur Bali I Wayan Koster menyatakan Pemprov Bali mendukung kegiatan edukasi dalam rangka peningkatan literasi dan inklusi pasar modal di Bali, agar masyarakat Bali lebih mengenal dan memanfaatkan pasar modal untuk meningkatkan kesejahteraan serta ketahanan ekonomi masyarakat Bali.

Baca Juga  Triwulan III - 2023, Pertumbuhan Ekonomi Jabar Melambat, Sektor Jasa Keuangan Tetap Stabil

Program ini diharapkannya dapat membantu meningkatkan pemahaman masyarakat luas akan investasi pasar modal.

“Kedepannya kami harapkan agar sinergi, dan kolaborasi antar pemangku kepentingan, semakin meningkat dan seluruh pihak dapat semakin berperan aktif dalam mengembangkan pasar modal Indonesia,” tuturnya.
(Adi)