banner 970x250

Kenaikan Tarif Parkir Off Street di Kota Bandung Ditunda

Kota Bandung, BriliaNews.com – Kenaikan tarif parkir Off Street, yang telah diberlakukan dalam beberapa minggu terahir, resmi ditunda.

Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengatakan Peraturan Walikota (Perwal) Penundaan Penyesuaian Tarif Parkir Off Street, telah ditandatangani dan akan segera diterbitkan.

“Perwal Parkir Off street sudah ditandatangan, kita segera terbitkan,” kata Yana, Rabu (25/1/2023).

Sedangkan Keputusan Wali Kota (Kepwal) terkait aturan Penyesuaian Tarif Pelayanan Air Minum dan Air Limbah, yang mengalami penyesuaian pada Desember 2022 lalu sudah pada tahap pembahasan di Bagian Hukum.

Menurut Yana penyesuaian tarif pelayanan air minum, menyumbang inflasi tertinggi pada
Desember 2022 di Kota Bandung sebesar 1,77 persen.

Baca Juga  Jadi Penyumbang Inflasi Kota Bandung, Penyesuaian Tarif Parkir Off Street Ditunda

Pada tahun 2022 inflasi di Kota Bandung mencapai 7,54 persen.

Karena itu kata Yana Kepwal penundaan penyesuaian Tarif Pelayanan Air Minum dan Air Limbah, akan segera ditetapkan.

“Sekarang sudah ada di Bagian Hukum,” ujarnya.

Sebelumnya Peraturan penyesuaian tarif parkir luar badan jalan atau off street, kembali ditinjau Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.

Kebijakan ini juga menjadi salah satu penyumbang kenaikan inflasi di Kota Bandung, sehingga hasil kajiannya diputuskan untuk menunda penyesuaian tarif parkir off street.

Keputusan ini telah disampaikan melalui surat edaran Dishub, untuk melakukan penyesuaian ulang penurunan tarif parkir off street.

Ia menambahkan rencana jangka panjang dari kebijakan ini, adalah menyiapkan infrastruktur transportasi publik yang aman, nyaman dan tarifnya pun terjangkau.

Baca Juga  Jumlah Lansia Terlantar di Kota Bandung Menurun Drastis

Dengan adanya penyesuaian tarif parkir, diharapkan masyarakat beralih ke transportasi publik, sehingga bisa meminimalisasi kemacetan.

“Dalam waktu dekat ini transportasi yang kami inginkan berbasis bus. Sebenarnya kami juga ingin transportasi berbasis kereta tapi investasinya cukup tinggi,” katanya. (Afr)