banner 970x250

2.229 Guru Lulusan PPG UPI Ikuti Prosesi Pengambilan Sumpah Profesi Guru

Bandung, BriliaNews.com – Sebanyak 2.229 guru lulusan program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) periode Agustus sampai November 2022, mengikuti prosesi Pengambilan Sumpah Profesi Guru.

Prosesi dilaksanakan secara hybrid di Gedung Ahmad Sanusi Kampus UPI Jl. Dr. Setiabudhi 229 Bandung, Kamis (23/2/2023).

Ke 2.229 lulusan PPG tersebut terdiri atas lulusan PPG dalam jabatan 2.162 orang, pra jabatan 3T berbeasiswa berasrama 2 orang, pra jabatan berbeasiswa berasrama 9 orang, pra jabatan bersubsidi 29 orang, dan pra jabatan mandiri 27 orang.

Rektor UPI Prof. Dr. M. Solehuddin, mengapresiasi perjuangan para guru untuk bisa lulus ujian profesi dan menjadi guru profesional.

Walau begitu menurutnya, peningkatan diri, terutama bagi guru wajib terus dilakukan.

“Yang namanya jabatan guru itu bukan hanya sesuatu yang sifatnya binary, profesional atau tidak profesional, tapi begitu lulus ada kewajiban secara berkesinambungan terus meningkatkan kualitas diri,” tuturnya.

“Saya kira guru itu perlu punya motivasi untuk belajar sepanjang hayat,” tambah Solehuddin.

Terkait program PPG, dijelaskan Rektor merupakan program pemerintah untuk menyeleksi, agar para guru yang lulus bisa menjadi profesional. Oleh karena itu ia berharap ujian PPG ini benar-benar sepenuhnya untuk kepentingan guru.

Baca Juga  Pansus I Optimis Peraturan DPRD Jawa Barat tentang Tata Tertib DPRD Selesai Tepat Waktu

“Di sinilah pentingnya program ini bisa diimplementasikan dengan sebaik-baiknya, dengan memenuhi kebutuhan untuk menjadi guru profesional, dan bagaimana seleksi itu dilakukan secara objektif, secara ketat. Jangan sampai ada intervensi yang diluar kepentingan guru,” tegasnya.

Pada kesempatan yang sama, Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Prof. Dr. Nunuk Suryani, yang hadir secara virtual dalam sambutannya menyatakan, tidak mudah untuk bisa lulus program PPG, karena kuotanya terbatas sedangkan guru yang belum tersertifikasi ada 1,6 juta orang.

“Saya mengapresiasi perjuangan para guru sehingga melewati tahap ini. Tidak mudah untuk bisa lulus PPG ini, karena kuotanya kita terbatas. Dan bapa ibu ini adalah sebagian kecil yang berhasil,” tuturnya.

Nunuk Suryani berharap para guru lulusan PPG ini bisa melahirkan mindset yang baru, di saat mereka kembali ke sekolah.

“Yang kita ingin lahirkan, yang nanti bapa ibu guru yang sudah dalam jabatan, kembali ke sekolah, semuanya melakukan perubahan mindset, sehingga yang kita akan didik, yang kita akan hasilkan adalah pelajar Pancasila yang berkarakter,” jelasnya.

Baca Juga  Pelaksanaan UTBK Gelombang I Tahun 2024 di UPI Berjalan Lancar

Pada kesempatan yang sama, Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Jawa Barat H. Dede Amar mengatakan, dunia pendidikan ini merupakan hal yang penting, karena akan berdampak pada kemajuan negara dan kesejahteraan bangsa.

“Bangsa manapun tatkala pendidikannya di nomer satukan, negaranya menjadi maju. Bangsanya juga menjadi sejahtera,” ucap Dede.

“Kalau terlalu banyak berpolitis ya susah bangsa ini untuk maju. Jadi mari bersama-sama kita dorong dan kawal, agar kebijakan pemerintah pada dunia pendidikan harus jadi nomer satu,” tambahnya.

Salah satunya, ucap Dede, ialah dengan memperhatikan kesejahteraan guru.

“Harapan kita dari PGRI, kalau memang pendidikan mau maju, ya mereka (guru) harus diperhatikan, tentu anggaran pendidikannya harus betul-betul diperhatikan,” tutupnya.
(Adi)