banner 970x250

Konsisten Kembangkan Program Empowerment, Bio Farma Bina Kelompok Difabel

Bandung, BriliaNews.com – Bio Farma, induk holding BUMN Farmasi berkomitmen untuk terus meningkatkan hubungan dengan masyarakat dan lingkungannya melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

Komitmen ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SGDs), dimana salah satu agenda terbesarnya adalah Leave No One Behind.

Direktur Utama Holding BUMN Farmasi, Honesti Basyir mengungkapkan Leave No One Behind bertujuan untuk memberantas kemiskinan dengan segala bentuknya, mengakhiri diskriminasi dan pengucilan serta mengurangi ketidaksetaraan dan kerentanan, yang membuat orang tertinggal dan merusak potensi individu dan kemanusiaan secara keseluruhan.

Ia mengatakan, pengembangan program Empowerment dengan melakukan pembinaan terhadap komunitas penyandang disabilitas sejak tahun 2018, merupakan langkah kecil yang dilakukan oleh Bio Farma untuk mendukung tujan tersebut.

“Saat ini, Bio Farma memiliki tiga kelompok binaan yaitu Planet Kreatif disabilitas dengan 30 anggota, Kreatif Disabilitas Production sebanyak 10 anggota dan Cemara sebanyak 5 anggota,” ucap Honesti dalam keterangan resminya, Sabtu (25/2/2023).

Menurut Honesti, dengan mendapatkan pembinaan, penyandang disabilitas akan memperoleh tambahan pengetahuan serta keahlian, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan mereka secara mandiri.

Baca Juga  Bio Farma dan RSPI Sulianti Saroso Tandatangani MoU Penelitian Surveilans Meningokokus

”Kita melihat kelompok penyandang disabilitas ini memiliki semangat yang tinggi untuk maju, mereka ingin membuktikan jika kondisi mereka tidak menjadi halangan belajar hal baru untuk berkembang,” tuturnya.

Sementara itu Kepada Divisi TJSL Bio Farma, Tjut Vina mengatakan , pembinaan kepada penyandang disabilitas binaan, telah diberikan sejak dari awal dalam berbagai aspek.

“Kami memberikan pembinaan dari setiap aspek mulai dari memberikan fasilitas, pengetahuan, dan pendampingan untuk pemasaran. Karena mereka memulai membuat produk itu dari nol, jadi kita mendampingi mereka dari awal sampai memasarkan produknya kita bantu. Sehingga kedepannya mereka dapat memproduksi dan memasarkan produknya secara mandiri,” kata Tjut Vina.

Ia menambahkan, Bio Farma berkolaborasi dengan Sekolah Luar Biasa (SLB) Cicendo Bandung, untuk melakukan pembinaan dengan penyediaan fasilitas tempat kepada penyandang disabilitas.

“Hal ini juga bermanfaat untuk menarik minat siswa dari SLB Cicendo untuk mengikuti kegiatan pembinaan. Sudah ada beberapa siswa yang mengikuti kegiatan pembinaan yang dilakukan Bio Farma,” tutur Vina.

Baca Juga  Pj. Gubernur Jabar Bey Machmudin: Perlu Perubahan Tata Kelola Sampah

Vina mengungkapkan, produk yang dihasilkan dari tiga kelompok penyandang disabilitas binaan Bio Farma, di antaranya produk-produk dengan berbahan dasar bambu seperti mug, gantungan kunci, produk dari hasil menjahit seperti jas lab, dan juga produk daur ulang kertas yang salah satunya yang diolah menjadi amplop map.

Perlu diketahui, tidak hanya dengan SLB Cicendo, Bio Farma juga berkolaborasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Bandung Barat, memberikan pendampingan pemasaran terhadap kelompok disabilitas dengan membuka stand salah satunya berlokasi di pusat perbelanjaan perlengkapan furniture yang ternama berasal dari Swedia.

Stand tersebut berisi produk-produk dari kelompok penyandang disabilitas termasuk produk dari kelompok binaan Bio Farma.

(Adi)