Bandung, BriliaNews.com – Sejak vaksinasi polio untuk anak usia 0-59 bulan digelar serentak pada 3 April 2023 lalu, hingga saat ini sudah 3,2 juta anak yang sudah mendapat imunisasi polio tipe 2.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah (Setda) Jabar H. Dedi Supandi mengungkapkan, dari total 3,9 juta anak usia 0-59 bulan di Jawa Barat, 82,07% atau 3,2 juta anak sudah divaksinasi polio tipe 2.
“Hari ini sudah tercapai 82,08% atau 3,2 juta. Yang paling tinggi Majalengka, paling rendah di Kota Depok. Tanggal 14 tahap pertama sudah selesai. Targetnya di tanggal 15 bisa mencapai 95%,” tegas Dedi.
Dedi menjelaskan, rendahnya cakupan imunisasi Polio tipe 2 di Kota Depok, karena ada perbedaan antara jumlah target yang ditentukan melalui surveillance dengan jumlah target yang ditentukan oleh Kementerian.
“Makanya Pak Walikotanya sedang mengajukan permohonan target yang disesuaikan dengan survei,” tuturnya.
Dedi mengatakan, hingga saat ini tidak ada tambahan kasus terkait pasien positif polio tipe 2.
Dengan hampir selesainya proses vaksinasi tahap pertama Polio tipe 2 di Jabar, Dedi optimis provinsi Jawa Barat menjadi yang pertama keluar dari kasus Polio.
Menanggapi kasus polio tipe 2 baru-baru ini, menurut Istri Gubernur Jawa Barat Atalia Praratya perkembangan kasus polio ini terbilang luar biasa.
“Ketika kita menemukan satu kasus di Purwakarta, kemudian diperiksa 30 orang di sekitarnya, ternyata 7 orang lainnya juga positif, meskipun mereka terlihat sehat,” tutur Atalia.
Menurutnya, respon dari pemerintah pun sangat cepat.
“Saya bersyukur pemprov Jabar bekerja sama dengan Kemenkes, sigap ketika ada kejadian itu. Dalam hitungan beberapa hari, sudah langsung dinyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB), juga langsung disikapi dengan pelaksanaan imunisasi secara masal untuk seluruh anak usia 0-59 bulan di Jabar yang jumlahnya tidak sedikit, 3,9 juta anak,” ucap Atalia.
Walau begitu, Atalia menyayangkan ada beberapa kendala dalam proses vaksinasi ini.
“Sampai sejauh ini masih tetap ada penolakan. Selain itu masih ada tempat yang aksesnya terlalu jauh dari jangkauan,” ucapnya.
Ia berharap, masalah tersebut dapat segera diselesaikan melalui jemput bola dan memberikan pengertian kepada masyarakat.
“Kita berharap para kader bisa jemput bola kemudian kita ajak semua nya untuk ikut imunisasi, mereka semua sehat,” tutupnya.
Pewarta : Adi
Editor : Afrida
