banner 970x250

Raih Penghargaan dari Kemenkes, Bio Farma Group Komitmen Dukung Kemandirian Farmasi Nasional

Kota Bandung, BriliaNews.com – Induk Holding BUMN Farmasi Bio Farma serta anak usahanya Kimia Farma dan Indofarma, meraih penghargaan kategori Industri Farmasi yang Memproduksi Bahan Baku Obat Kimia, Natural, Produk Biologi, dan Zat Aktif Vaksin dan Serum dengan Bahan Baku Dalam Negeri dari Kementerian Kesehatan RI.

Penghargaan diserahkan oleh Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin pada Forum Hilirisasi dan Peningkatan Penggunaan Sediaan Farmasi di Jakarta, baru-baru ini.

Bio Farma dianugerahi penghargaan sebagai Industri Farmasi yang Memproduksi dan Memformulasi Produk Biologi dan Zat Aktif Vaksin.

Sedangkan Kimia Farma sebagai industri farmasi dengan item paling banyak menggunakan Bahan Baku Obat (BBO) produksi dalam negeri.

Sementara Indofarma mendapat penghargaan, sebagai Industri Farmasi yang Menggunakan Bahan Baku Obat (Active Pharmaceutical Ingredient) PARACETAMOL Produksi Dalam Negeri.

Direktur Utama Holding BUMN Farmasi, Honesti Basyir mengatakan penghargaan ini merupakan bukti atas komitmen Biofarma Group dalam penggunaan bahan baku dalam negeri pada setiap produk yang dihasilkan.

“Penghargaan yang kami terima ini tentunya menjadi suntikan semangat bagi kami untuk meningkatkan penggunaan bahan baku dalam negeri. Hal ini sejalan dengan program Kementerian Perindustrian RI yaitu Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) untuk meningkatkan daya saing dan produktivitas industri nasional,” kata Honesti dalam keterangan resminya, Senin (22/5/2023).

Baca Juga  Libur Idul Adha 1442 H, KA Jarak Jauh Hanya Layani Perjalanan Esensial, Kritikal, dan Mendesak

Ia mengatakan, Bio Farma juga memiliki inovasi Vaksin terbaru yaitu vaksin Covid 19 yang diberi nama Vaksin Indovac, memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) hampir 90%, melebihi dari yang telah ditetapkan.

Selain itu, beberapa produk KAEF dengan TKDN tinggi di atas nilai yang ditetapkan Pemerintah, yaitu Atorvastatin KAEF dengan TKDN 67,94% dan Batugin dengan TKDN 69,13%. Padahal, Pemerintah mendorong nilai TKDN obat dan obat tradisional, minimal 52% dan untuk Bahan Baku Obat Paracetamol Produksi Dalam Negeri tersedia dalam produk Indofarma Paracetamol Drops 100 mg / ml memiliki TKDN diatas 50%.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Hubungan Kelembagaan Bio Farma, Sri Harsi Teteki menyatakan, perusahaan berkomitmen untuk terus meningkatkan penggunaan bahan baku dalam negeri pada setiap inovasi produknya.

“Bio Farma senantiasa meningkatkan penggunaan bahan baku dalam negeri sesuai Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) Republik Indonesia No HK.01.07/MENKES/1333/2023 tentang Peningkatan Penggunaan Sediaan Farmasi yang Menggunakan Bahan Baku Produksi Dalam Negeri,” tutur Sri Harsi Teteki.

Baca Juga  Perusahaan Tercatat di Tiga Papan Pencatatan BEI, Tawarkan Alternatif Bagi Calon Investor

Menurutnya, Keputusan Menteri Kesehatan menetapkan bahwa barang yang dilaksanakan melalui katalog elektronik untuk obat dan tradisional, memiliki nilai tingkat komponen dalam negeri paling sedikit 52%.

Sedangkan untuk vaksin dan serum paling sedikit 70% sesuai penetapan dari kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang perindustrian.

Terkait Vaksin Covid – 19 IndoVac, ia menyebut vaksin tersebut merupakan karya anak bangsa yang memiliki TKDN diatas ketentuan yang telah ditetapkan.

“Dengan tingginya komponen dalam negeri untuk vaksin Covid-19 Indonesia ini, memberi arti bahwa Indonesia mampu dan memiliki kompetensi yang tidak kalah dengan negara maju dalam pembuatan vaksin Covid-19,” jelasnya.

Pewarta : Adi
Editor : Afrida