Kota Bandung, BriliaNews.com – Jumlah investor pasar modal di Jawa Barat terus bertumbuh.
Per Juni 2023, secara keseluruhan jumlah investor pasar modal di Jawa Barat tercatat 2.513.862 investor, bertumbuh 218.231 investor atau 9,51% dibanding akhir tahun 2022 dengan jumlah 2.295.631 investor.
Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Jawa Barat, Reza Sadat Shahmeini memaparkan, khusus investor saham di Jabar per Juni 2023, tercatat 1.025.021 Single Investor Identification (SID).
“Jumlah investor saham di Jabar per Juni 2023 tercatat 1.025.021 SID, bertumbuh 76.137 investor baru atau 8,02% dari tahun sebelumnya,” ungkap Reza di Bandung, Jumat (14/7/2023).
Namun bertumbuhnya jumlah investor tersebut, tidak diiringi dengan kenaikan jumlah transaksi saham.
“Per Juni 2023, transaksi saham di Jawa Barat baru mencapai Rp100,3 triliun, sangat jauh bila dibandingkan dua tahun sebelumnya. Pada tahun 2022, nilai transaksi saham mencapai Rp426 triliun dan tahun 2021 tembus Rp444 triliun,” ujarnya.
“Di Kota Bandung sendiri nilai transaksinya hanya sebesar Rp30,2 triliun, atau sekitar 30% dari tahun 2022 sebesar 93,9 triliun,” ucapnya.
Reza menjelaskan, investor saham di Jabar saat ini didominasi kelompok usia 18-25 tahun sebanyak 35%, menyusul kelompok usia 26-30 tahun dan usia 31-40 tahun masing-masing 23%, sedangkan kelompok usia 41 tahun keatas hanya 19%.
“Berdasarkan pekerjaan, pegawai swasta menempati posisi tertinggi sebagai investor saham terbanyak di Jabar, dengan prosentase 44%. Sedangkan pengusaha menempati posisi kedua sebanyak 17%,” tuturnya.
Ia menambahkan, investor saham tersebut tersebar di 27 kota/kab di Jabar dengan jumlah investor terbesar berada di Kota Bandung sebanyak 194.180 SID, disusul Kota Bekasi 188.630 SID, dan Kota Bogor sebanyak 145.230 SID.
Bertumbuhnya jumlah investor di Jabar didukung oleh literasi dan inklusi pasar modal, diantaranya melalui 60 Galeri Investasi yang memperkenalkan Pasar Modal sejak dini terutama pada dunia akademisi.
Pewarta : Adi
Editor : Afrida
