Kota Bandung, BriliaNews.com – Tingkat kecelakaan pada perlintasan sebidang di Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung, masih tinggi. Selama tahun 2023 hingga pertengahan Agustus, terjadi 27 kasus kecelakaan di perlintasan sebidang, dengan rincian korban meninggal dunia 15 orang, 3 orang luka berat, dan 3 orang luka ringan.
“Angka ini menunjukkan masih tingginya tingkat kecelakaan di perlintasan sebidang,”
kata Executive Vice President Daerah Operasi 2 Bandung Takdir Santoso di pada Sosialisasi Peningkatan Keamanan dan Keselamatan di Perlintasan Sebidang,
Kamis (10/8/2023).
Takdir mengingatkan posisi perlintasan sebidang, sangat vital terhadap operasional kereta api.
Bila terjadi kecelakaan di perlintasan sebidang, tidak hanya mengganggu perjalanan KA yang terlibat kecelakaan tetapi juga pada KA-KA lainnya yang melewati jalur tersebut.
Karena itu untuk meningkatkan keselamatan di perlintasan, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2 Bandung menggelar Sosialisasi Peningkatan Keamanan dan Keselamatan di Perlintasan Sebidang.
“Sosialisasi ini merupakan salah satu upaya KAI dan pemangku kepentingan lainnya demi meningkatkan keselamatan sekaligus menjalin koordinasi dalam penanganan perlintasan sebidang kereta api,” ujarnya.
Kegiatan ini diikuti perwakilan Organda, Jasa Raharja, PO Bus, perusahaan Logistik, Dishub Kota Bandung, Dishub Kabupaten Bandung, Dishub KBB, Dishub Cimahi, Polsek Cileunyi, Polsek Cicendo, Polsek Andir, Polsek Cimahi, Komunitas Pecinta KA Edan Sepur, Komunitas Pecinta KA, Sahabat KAI, perwakilan Kamtibmas, serta Babinsa.
Menurut Takdir Santoso, Daop 2 Bandung telah menjalankan komitmen bersama dengan para Stakeholder, dalam mengatasi permasalahan di perlintasan sebidang.
Berbagai langkah telah dilakukan KAI untuk meningkatkan keselamatan di perlintasan sebidang, salah satunya dengan menutup pintu perlintasan liar KA
“Selama tahun 2022 Daop 2 Bandung telah menutup 16 perlintasan liar, sedang tahun 2023 ini 21 perlintasan liar yang tersebar di wilayah kerja segera ditutup,” pungkasnya.
(Ida)
