banner 970x250

Lima Tahun Menjabat, Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum Sukses Terapkan Inovasi dan Kolaborasi

Kota Bandung, BriliaNews.com – Selama lima tahun menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, pasangan Ridwan Kamil/ Uu Ruzhanul Ulum berhasil dengan baik melaksanakan visi dan misi yang disampaikan saat kampanye Pilkada yakni inovasi dan kolaborasi.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Barat Iendra Sofyan menilai,
meskipun ada dinamika seperti Covid-19 tapi prinsipnya tetap dijalankan yaitu inovasi dan kolaborasi.

“Pola geraknya seperti itu, tidak lepas dari bagaimana mengkolaborasikan antar pelaku, antar anggaran, dan antar program,” ujarnya pada acara Japri bertema “Pola Gerak Pembangunan Daerah 5 Tahun Jabar Juara” di Gedung Sate, Kota Bandung, Jum’at (25/8/2023).

Iendra menuturkan berbagai inovasi yang dilakukan, antara lain dari sisi pembiayaan, teknologi, dsb, walau diakuinya ada disrupsi yang begitu besar di saat pandemi Covid-19. Namun hal itu menjadikan lebih teruji, terutama dengan berbagai pencapaian di masa pandemi dan pasca pandemi.

“Bayangkan kalau tidak ada pandemi Covid – 19, maka menurut saya akan lebih melejit lagi. Tapi karena pandemi covid, lebih teruji, bisa menyelesaikan kondisi-kondisi tersebut,” ujar Iendra.

Ia menjelaskan selama lima tahun pemerintahan dibawah kepemimpinan Ridwan Kamil, ada dua tahun dilanda pandemi dan bisa lolos. Kemudian dalam waktu satu setengah tahun, Jabar sudah bisa mengembalikan ekonomi, pulih dengan cepat, positif di 2021 bulan kedua.

“Itu saya kira kemandirian dan kemampuan kita sudah terbukti di sana. Setelah itu pun kita masih melejit hingga paling tinggi di Pulau Jawa,” tuturnya.

Jal senada disampaikan Akademisi Universitas Padjadjaran Yogi Suprayogi Sugandi.

Baca Juga  Pameran Foto Kegiatan Reses DPRD Jabar

Ia menilai, lima tahun pemerintahan Ridwan Kamil / Uu Ruzhanul Ulum meraih banyak prestasi namun masih meninggalkan banyak “PR”.

“Saya scaling nilannya 7,8. Kagok ya kenapa gak 8. Karena menurut saya masih banyak sekali PR,” tuturnya.

Ia mengatakan, bila dikomparasikan antara Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, Jabar memang memimpin.

Masalah desa yang tertinggal sudah tuntas, walaupun tetap perlu di jaga.

Namun masalah infrastruktur seperti jalan, masih harus menjadi perhatian. Demikian pula pembangunan sekolah, agar tidak ada lagi komplain soal zonasi PPDB akibat tidak dapat melanjutkan pendidikan karena tidak ada sekolah negeri di kecamatan domisilinya.

Selain itu masalah investasi juga masih berupa investasi untuk industri besar, tidak menyasar pada industri kecil.

Walau begitu secara keseluruhan, Yogi menilai kepemimpinan Gubernur dan Wagub Jabar, merupakan kepemimpinan yang transformatif dan mampu menghadapi tantangan.

“Seperti tadi dibuktikan kita bisa selamat dari Covid-19, investasi kita bagus, ekonomi paling tinggi di Indonesia, dsb,” ujar Yogi.

“Ini yang menjadi tantangan ke depan calon Gubernur berikutnya. Apakah bisa menjaga itu tetap terus stabil. Bisa saja nilainya malah turun ke 5 atau 4. Kuncinya ada di kolaborasi dan inovasi,” tutup Yogi.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir yang hadir secara virtual mengungkapkan, selama lima tahun terahir Kabupaten Sumedang berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jabar di bidang bantuan pendanaan pembangunan.

“Untuk Kabupaten Sumedang sendiri, selama lima tahun, mendapatkan bantuan keuangan dari provinsi, kurang lebih Rp1,3 triliun, yang sangat bermanfaat bagi pembangunan Kabupaten Sumedang,” tutur Dony.

Ia mengungkapkan, bantuan tersebut paling tinggi digunakan untuk pendidikan, kemudian untuk infrastruktur, seperti pembangunan jalan, jembatan, serta irigasi, dan sektor pariwisata.

Baca Juga  Coletot, Perpaduan Kuliner Khas Jabar-Yogyakarta

“Kami mendapatkan cukup besar bantuan untuk pengembangan sektor wisata. Pengembangan pariwisata ini akan menggerakkan ekonomi kami, yang telah menetapkan core bussinessnya adalah pengembangan sektor wisata,” ucap Dony.

Selain itu, kebijakan Gubernur juga dijadikan benchmark, jadi panduan bagi kami.

“Misal pada saat Gubernur fokus di transformasi digital. Sumedang pun melakukan upaya tersebut, dengan kebijakan sistem pemerintahan berbasis elektronik nya (SPBE). Hasilnya, Sumedang jadi juara provinsi dan juara 1 tingkat nasional untuk kebijakan SPBE,” ucapnya.

Sumedang juga mengikuti Jabar untuk meniadakan open bidding, dan menerapkan merit sistem, sehingga proses staffing, promosi dan mutasi itu betul-betul berdasarkan merit sistem, karena ada tolak ukur yang jelas ketika kita akan mengambil sebuah kebijakan.

“Kami pun mengikuti prinsip Gubernur untuk mendapatkan data yang baik dan benar, sehingga apapun yang kami lakukan itu berdasarkan data, sehingga kita bisa betul-betul dalam mengambil keputusan yang tepat berbasis data tersebut,” tutur Dony.

“Dengan kata lain, kita punya pemimpin yang berpengalaman, berprestasi, penuh inovasi, dan juga melakukan kolaborasi menyatukan berbagai daerah, untuk membangun Jabar bersama-sama dalam satu bingkai kebersamaan,” pungkasnya.

Pewarta : Adi
Editor       : Afrida