banner 970x250

Minat Investor Bertransaksi di Pasar Modal Indonesia Terus Meningkat

Jakarta, BriliaNews.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Self-Regulatory Organization (SRO) yang terdiri dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Kamis (10/8/2023) memperingati 46 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia.

Pada peringatan yang digelar secara hybrid tersebut, pasar modal Indonesia meluncurkan Kampanye “Aku Investor Saham”.

Kampanye ini merupakan kelanjutan dari kampanye sebelumnya, yakni Gerakan Nasional Cinta Pasar Modal atau Genta Pasar Modal, dan Yuk Nabung Saham.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Iman Rachman mengatakan kampanye Aku Investor Saham bertujuan untuk mendorong peningkatan jumlah investor yang saat ini sudah mencapai 11 juta investor.

“Kampanye Aku Investor Saham memiliki pesan kebanggaan, inklusivitas, dan kemajuan, sehingga diharapkan semakin banyak masyarakat bisa menikmati potensi pertumbuhan pasar modal Indonesia,” ujarnya.

Menurut Iman Rahman pasar modal Indonesia masih menunjukkan resiliensi yang tinggi, dalam menghadapi turbulensi dan volatilitas perekonomian saat ini.

Baca Juga  Jabar Ekspor 20 Ton Teh ke Uni Emirat Arab

Sampai 9 Agustus 2023, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami peningkatan sebesar 0,36% pada level 6.875,11, dibandingkan dengan akhir tahun 2022.

Sementara itu rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) hingga 9 Agustus 2023, berada pada posisi Rp10,24 triliun.

“Rata-rata volume transaksi harian bursa mencapai 18,5 miliar saham dan frekuensi transaksi harian, mencapai 1,24 juta kali transaksi pada periode yang sama,” ujarnya.

Selain itu kata Iman Rahman, terdapat rekor baru dari sisi kapitalisasi pasar yakni pada 26 Juli 2023 yang lalu mencapai angka Rp10.078 triliun.

Rekor baru lain juga tercatat dari sisi volume transaksi harian tertinggi yakni pada 31 Mei 2023 mencapai 89 miliar saham.

Ia menambahkan, minat investor untuk bertransaksi di pasar modal Indonesia, juga masih terus meningkat.

Dari sisi demand jumlah investor pasar modal Indonesia yang tercatat pada KSEI sampai 9 Agustus 2023, mengalami peningkatan 1,15 juta investor menjadi 11,47 juta investor yang terdiri atas investor saham, obligasi dan reksa dana berdasarkan data Single Investor Identification (SID).

Baca Juga  Larangan Mudik, 8 Posko Cek Poin di Kota Bandung Dioperasikan

Khusus untuk investor saham, terdapat peningkatan sebanyak 467 ribu investor saham menjadi 4,91 juta investor saham.

“Partisipasi investor ritel pun masih memiliki porsi transaksi tertinggi yaitu 38% dari total transaksi investor saham pada tahun 2023, diikuti dengan meningkatnya partisipasi investor institusi,” tuturnya.

Terkait investor saham syariah dikatakannya juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan.

Pertumbuhan jumlah investor saham syariah dalam 5 tahun terakhir sejak tahun 2018, meningkat 182% dari 44.536 investor menjadi 125.638 investor pada Juni 2023.

“Hal ini mencerminkan keyakinan pasar masih cukup terjaga, meski dihadapkan pada situasi ekonomi global dan domestik yang dipenuhi dengan ketidakpastian,” pungkasnya.

Pewarta : Adi
Editor : Afrida