banner 970x250

Peringatan Dies Natalis Ke-69, Rektor: UPI Sukses Kukuhkan Posisinya di Tingkat Global

Kota Bandung, BriliaNews.com – Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof. Dr. M. Solehuddin, M.Pd., MA mengungkapkan, UPI berhasil mengukuhkan posisinya pada skenario global.

Dalam QS World University Ranking (QS WUR) 2023, UPI berhasil menempati peringkat antara #1201 hingga #1400 di tingkat dunia.

UPI juga berhasil meraih peringkat #201-250 dalam QS WUR by Subject Education and Training di tingkat global, serta masuk dalam Top 50 universitas di Asia dan menjadi peringkat pertama di Indonesia dalam kategori tersebut.

“Ini menandakan prestasi luar biasa yang telah dicapai universitas dalam menghadapi persaingan global,” kata Solehuddin pada
peringatan Dies Natalis ke 69 UPI di Gedung Achmad Sanusi UPI jalan Setiabudi kota Bandung, Jumat (20/10/2023).

Solehuddin mengatakan, prestasi ini merupakan bukti nyata dari komitmen UPI dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kontribusi yang signifikan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.

“Pengetahuan dan pembelajaran, yang selama ini dianggap sebagai tonggak pembaharuan dan transformasi, tidak lagi cukup dalam menghadapi kompleksitas zaman ini,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, kesenjangan global yang tajam dan kebutuhan mendesak untuk merevitalisasi metode, tujuan, tempat, dan waktu pembelajaran, menunjukkan bahwa pendidikan belum sepenuhnya memenuhi janjinya.

Perubahan teknologi yang pesat membawa transformasi, namun inovasi ini belum mencapai keadilan, inklusi, dan partisipasi demokratis. Dalam situasi ini, setiap individu memikul tanggung jawab berat, baik untuk generasi sekarang maupun yang akan datang.

Baca Juga  Presiden Jokowi Canangkan Revitalisasi Lapangan Merdeka di Medan

“Kita harus memastikan bahwa dunia kita menjadi tempat kelimpahan, bukan kelangkaan, dan bahwa hak asasi manusia diperlakukan secara adil untuk setiap individu,” tegasnya.

Solehuddin mengatakan, melalui laporan global dari International Commission on the Futures of Education, kita dipanggil untuk merenungkan peran pendidikan dalam membentuk dunia dan masa depan kita.

“Laporan ini, hasil dari keterlibatan global selama dua tahun dan proses konstruksi bersama, mencerminkan kesadaran akan keterhubungan kita di planet ini. Kita adalah bagian dari kesatuan ini, dan kerjasama menjadi kunci,” tuturnya.

Solehuddin mengungkapkan, UPI sedang berupaya menuju universitas kelas dunia. Ia menyadari, untukk mencapai tujuan ini diperlukan kerja keras, kesungguhan, dan perubahan yang mendalam dari berbagai aspek universitas.

Pertama, pendidikan berkualitas harus tetap menjadi prioritas utama. Kurikulum harus diperbarui dan disesuaikan dengan kebutuhan global yang terus berubah.

“Kita perlu mendekatkan mahasiswa dengan kecanggihan teknologi dan inovasi terbaru, memastikan bahwa mereka siap menghadapi tantangan masa depan,” tuturnya.

Ia menambahkan, pengajaran juga harus menjadi tempat di mana mahasiswa tidak hanya memperoleh pengetahuan, tetapi juga membangun keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi dunia nyata, seperti kemampuan berpikir kritis, kreativitas, kepemimpinan, dan kerjasama tim.

Kedua, penelitian dan inovasi adalah fondasi dari universitas kelas dunia.

Baca Juga  Waspada Risiko Penularan Flu Burung Pada Manusia

“Dukungan dan fasilitas penelitian harus ditingkatkan untuk mendorong penemuan baru dan perkembangan teknologi. Kita harus menciptakan lingkungan yang mendukung para peneliti, memberi mereka akses ke sumber daya yang diperlukan, dan mendorong kolaborasi lintas disiplin ilmu,” ujarnya.

Ketiga, kerjasama internasional dan kolaborasi global menjadi kunci dalam mencapai status universitas kelas dunia.

Melalui kemitraan dengan universitas-universitas terkemuka di seluruh dunia, kita dapat meningkatkan pertukaran pengetahuan, pengalaman, dan sumber daya. Program pertukaran mahasiswa dan dosen, proyek penelitian bersama, dan kerjasama industri-akademisi dapat memperluas wawasan dan meningkatkan daya saing institusi kita.

Keempat, adalah keberagaman dan inklusivitas.

Universitas kelas dunia harus menjadi tempat yang ramah dan terbuka untuk semua orang, tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, atau budaya.

“Kita harus menciptakan lingkungan belajar yang mendukung mahasiswa dari berbagai suku, agama, dan negara. Ini bukan hanya tentang menciptakan keberagaman di kampus, tetapi juga memperkaya kurikulum dengan perspektif global,” ujar Solehuddin.

Pewarta : Adi
Editor       : Afrida