banner 970x250

Kasus Kekerasan Anak di Garut, Legislator Enjang Tedi Usulkan Rehabilitasi Sosial

Kota Bandung, BriliaNews.com – Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat H. Enjang Tedi,
menanggapi kasus kekerasan anak hingga meninggal dunia di Kecamatan Leuwigoong, Kabupaten Garut.

Seperti diketahui, seorang pelajar SMP ditemukan meninggal dunia di bantaran Sungai Cimanuk, Kecamatan Cibiuk, Garut, pada Jum’at (3/11/2023).

Menurut Kepolisian setempat, korban meninggal dunia akibat dianiaya oleh temannya sendiri karena sakit hati.

Enjang Tedi yang merupakan anggota Fraksi Partai Amanat Nasional DPRD Jabar Dapil 14 Kabupaten Garut tersebut mengatakan, untuk mengatasi dampak sosial dari kasus ini perlu upaya rehabilitasi sosial oleh pemerintah daerah dan instansi terkait, agar persoalan tersebut tidak meluas dan menjadi trauma sosial.

“Rehabilitasi sosial itu penting, karena pasti ada trauma sosial di sana,” kata Enjang Tedi baru-baru ini.

Ia mengatakan, pemerintah melalui dinas terkait yang menangani persoalan anak maupun masyarakat, harus turun melakukan upaya rehabilitasi sosial di Kampung Cijeler, Desa Leuwigoong, Kecamatan Leuwigoong, Kabupaten Garut.

Baca Juga  Bey Machmudin Dampingi Kunker Wapres RI di Bandung

Sebab, munculnya kasus seorang anak yang dianiaya hingga tewas oleh teman bermain di kampungnya itu, harus menjadi perhatian semua pihak agar menjadi pelajaran dan bisa mencegah terulangnya kasus serupa.

“Rehabilitasi sosial itu untuk memulihkan trauma masyarakat terkait adanya masalah di kampungnya itu dan diharapkan tidak terjadi lagi di kemudian hari,” katanya.

Usulan harus adanya rehabilitasi sosial, dikatakan Enjang karena dari hasil peninjauan ke lapangan menemui masyarakat kemudian mendatangi orang tua korban, ia melihat mereka belum bisa menerima dengan kejadian tersebut.

Terlebih selama ini belum ada upaya pemerintah secara intensif, untuk melakukan pemulihan trauma bagi orang tua korban maupun orang sekitarnya.

“Perlu ada trauma healing untuk keluarga, kemarin (Jumat) saya ke sana, ibu bapaknya belum menerima,” kata Enjang.

Baca Juga  Libur Nataru, Kota Bandung Siapkan 20 Pos Pengamanan

Ia menyampaikan selama ini diketahui dari kepala desa setempat sudah memberikan perhatian khusus bagi keluarga korban maupun masyarakatnya, setelah adanya kejadian penganiayaan yang menyebabkan seorang anak meninggal dunia secara mengenaskan.

Terkait anak yang berhadapan dengan hukum atau pelakunya, juga harus dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui motif lain dari perbuatannya itu. “Ini kan kejadian luar biasa, jadi semua pihak harus turun mengatasi persoalan anak ini, ” ujarnya. 

(Ida)