banner 970x250

Jajaki Kerjasama Pendidikan, KBRI Nairobi Familiarization Trip ke UPI

Bandung, BriliaNews.com – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Nairobi melakukan familiarization trip ke Indonesia pada 27 November – 3 Desember 2023. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan pariwisata, budaya, dan ekonomi Indonesia kepada masyarakat Kenya, serta bertukar wawasan terkait potensi kerja sama khususnya bidang pendidikan antara Indonesia dan Kenya.

Sebagai bagian dari kegiatan familiarization trip ke UPI, KBRI Nairobi mengundang dua wartawan asal Kenya yakni Dudley Muchiri dan Mwangi Maina dengan didampingi oleh R. Wisnu Lombardwinanto, selaku Counsellor for Information and Sociocultural Affairs KBRI Nairobi dan Muhammad Farhan Faruq, selaku Secretary KBRI Nairobi.

Pertemuan dilaksanakan pada hari Jumat (1/12/2023) di Ruang Rapat Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra UPI, Kota Bandung.

Direktur Direktorat Urusan Internasional UPI, Prof. Ahmad Bukhori Muslim, Ph.D., menyampaikan bahwa Universitas Pendidikan Indonesia dengan beberapa negara di Afrika telah memiliki hubungan kerja sama. Selama ini UPI telah memiliki 38 mahasiswa dari Ghana, 6 mahasiswa dari Tanzania, 4 mahasiswa dari Mesir, 2 mahasiswa dari Madagaskar, 2 mahasiswa dari Maroko, 1 mahasiswa dari Nigeria, 1 mahasiswa dari Tunisia, 1 mahasiswa dari Uganda, 1 mahasiswa dari Senegal, serta 1 mahasiswa dari Libya.

Baca Juga  Mendesain Masjid Raya Islamic Center Jatim, Ridwan Kamil Dapat Penghargaan Jer Basuki Mawa Beya

Kebijakan pendidikan di perguruan tinggi Indonesia mengalami perkembangan yang tentu bermanfaat bagi mahasiswa dan akan menarik perhatian mahasiswa asing.

Prof. Dr. Didi Sukyadi, M.A., selaku Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan UPI dalam diskusi ini memaparkan, di Indonesia terdapat program unggulan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang merupakan kebijakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Program MBKM terdiri atas Kampus Mengajar, Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB), Wirausaha Merdeka, Pertukaran Mahasiswa dalam negeri, serta Pertukaran Mahasiswa secara internasional (IISMA) selama satu semester.

“UPI mendorong para mahasiswa mengikuti kesempatan mengikuti MBKM untuk mengasah keterampilan sesuai minat dan bakat, dengan terjun langsung kepada masyarakat dan dunia kerja, serta membuat proyek sesuai kebutuhan industri,” katanya.

Lebih lanjut dikatakan Didi Sukyadi, Mahasiswa UPI yang mengikuti program MBKM, Massive Open Online Courses (MOOCs), dan yang memiliki prestasi, dapat mengajukan konversi nilai SKS (credits). Diharapkan para mahasiswa dapat mengembangkan hard skills dan soft skills mereka baik di dalam maupun di luar kampus.

Menurutnya, UPI juga mengundang praktisi industri dan institusi pemerintah untuk membimbing mahasiswa.

“Desain kurikulum di UPI menyesuaikan dengan dunia industri, karena mahasiswa akan lebih banyak mendapatkan wawasan yang luas dari pelatihan, pengalaman, serta interaksi dengan orang lain,” ujarnya.

Baca Juga  Belajar Anti Bosan di Era Digital, Solve Education! dan Henkel Indonesia Luncurkan Program Belajar Digital Inovatif

Di Universitas Pendidikan Indonesia terdapat Pusat Unggulan Ipteks Perguruan Tinggi, Technical and Vocational Education and Training Research Center (PUI PT-TVET-RC), sebagai upaya UPI meningkatkan kompetensi guru bidang teknik dan vokasi.

UPI ditunjuk oleh pemerintah untuk mengembangkan Center of Excellence (CoE) dalam Technical and Vocational Education and Training (TVET) atau Pendidikan dan Pelatihan Vokasi dan Teknologi.

Program TVET ini melibatkan pembelajaran yang mengasah keahlian secara praktis, untuk menyiapkan peserta didik siap bekerja pada sektor tertentu.

Pertemuan antara KBRI Nairobi dan UPI dalam rangka familiarization trip ini, diharapkan dapat memperkuat ikatan budaya dan pendidikan antara Indonesia dan Kenya mencakup kerja sama program beasiswa, penelitian, dan pertukaran pelajar.

(Adv)