banner 970x250

Cegah Stunting Sejak Usia Dini Dengan Berikan Protein Hewani

Bogor, BriliaNews.com – Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyebut dua hal yang harus dilakukan untuk mencegah stunting, yakni dengan intervensi spesifik pada ibu sejak remaja dan intervensi spesifik pada anak di usia 6 bulan sampai 24 bulan.

Intervensi spesifik pada ibu sejak remaja dilakukan dengan memberikan tablet tambah darah dan pada anak usia 6 sampai 24 bulan dengan memberikan protein hewani pada
Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI).

Menurut Budi Gunadi, stunting merupakan kurang gizi, yang mengakibatkan rendahnya IQ anak sebesar 20% di bawah rata-rata.

Bila SDM di suatu daerah memiliki IQ rendah maka pendapatan daerah akan rendah,
karena mereka tidak bisa bekerja dengan menghasilkan income tinggi.

Baca Juga  Hipertensi Penyebab Kematian Nomor Satu di Dunia dan Keempat di Indonesia

“Jadi kalau kita mau maju, pendapatannya tinggi, jangan sampai stunting. Karena kalau stunting itu intelektualnya 20% lebih rendah,” ucapnya di Bogor baru-baru ini.

Untuk mencegah stunting lanjut Menkes, yang paling penting dilakukan intervensi spesifik, jangan sampai ibu di usia remaja mengalami anemia. Intervensinya dengan memberikan tablet tambah darah dan memastikan tablet tersebut diminum.

Upaya lain yang juga penting adalah dengan memberikan protein hewani melalui MPASI sejak anak usia 6 sampai 24 bulan.

“Makanan tambahan ini saya sampaikan bukan biskuit tapi makanan yang mengandung protein hewani bisa ikan, bisa ayam, bisa daging sapi, yang paling gampang adalah telur,” ucap Menkes Budi.

Baca Juga  Inovasi, Adaptasi, dan Kolaborasi Bangkitkan Pariwisata Indonesia

Ia menekankan, kalau anak sudah stunting itu sudah telat. Jadi jangan tunggu sampai stunting.

“Caranya dengan menimbang berat badan anak, jika tidak naik maka harus langsung kirim ke Puskesmas untuk diintervensi dan diberi makanan tambahan selama 14 hari,” tandasnya.

Editor : Afrida