banner 970x250

Komisi V DPRD Jabar Apresiasi Penurunan Stunting di di Kabupaten Garut

Kab. Garut, BriliaNews.com – Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat mengapresiasi pencapaian Pemerintah Kabupaten Garut, dalam upaya menangani permasalahan stunting.

Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Garut, mengatasi permasalahan stunting dengan tindakan yang berkelanjutan, melibatkan berbagai pihak dengan menerapkan konsep pentahelix.

Menurut Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat, Enjang Tedi,
Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemdakab) Garut dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), bekerja keras dalam menurunkan angka stunting.

“Pemkab Garut berhasil mengurangi angka dari 35.3% pada tahun 2021 menjadi 23.6% di tahun 202, ” ujarnya usai mengikuti kunjungan kerja Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat ke Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Garut. Jum’at (2/2/2024).

Enjang menjelaskan, program inovasi penurunan angka stunting di Kabupaten Garut, diawali dengan regulasi yang dikeluarkan dari pemerintah kabupaten. Mulai dari Perda, instruksi Bupati, dunia usaha, organisasi masyarakat, unsur TNI dan Polri serta DPRD Kabupaten hingga media massa semuanya mendukung program penurunan angka stunting.

Baca Juga  Gubernur Jabar Ridwan Kamil Apresiasi Progres Kemajuan Kota Sukabumi

“Ini suatu program yang sangat luar biasa, kerjasama pentahelix ini berhasil menurunkan angka stunting di Garut yang membawa Kabupaten Garut mendapatkan insentif kebijakan fiskal lantaran prestasi ini,” ujar Enjang.

Selain itu, kata Enjang ada komitmen yang kuat antarpihak untuk terus melakukan intervensi stunting sesuai dengan fungsinya masing-masing, agar mencapai target angka stunting 14% pada tahun 2024.

Tidak terkecuali langkah itu dilakukan hingga ke Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) telah bekerja keras dalam menurunkan angka stunting, yang berhasil mengurangi angka dari 35.3% pada 2021.

“Salah satu program yang menjadi unggulan ialah Temukan Obati Sayangi balita Stunting (TOSS) ini sukses menekan angka stunting dan akan terus menjadi program unggula di tahun 2024 ini,” ucap Enjang.

Senada dengan Enjang Tedi, Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat lainnya, Dadan Hidayatulloh mendorong agar terus meningkatkan angka penurunan stunting. Lebih utamanya ada regulasi khusus yang memang diperuntukan program angka penurunan stunting.

Baca Juga  Darurat Sampah, Pemkot Bandung Reaktivasi Eks TPA Cicabe

“Yang paling penting bagaimana caranya khususnya di Kabupaten Garut, bisa terbebas dari persoalan angka stunting,” tutur Dadan.

Dadan mencontohkan, regulasi khusus tersebut bisa diusulkan dari pemerintah pusat melalui dana desa, yang juga bisa dialokasikan anggarannya untuk menyokong program penurunan angka stunting tersebut. Sehingga hal itu dapat memperkuat regulasi yang sudah dilakukan pemerintah Kabupaten Garut.

“Penggunaan anggaran atau dana desa ini menjadi peluang dukungan anggaran ditingkat desa agar dapat memaksimalkan program penurunan stunting. Dana desa ini kan salah satunya BLT, kalau bisa digunakan juga untuk stunting, kenapa tidak. Kalau ada regulasinya, anggaran kan aman digunakan,” Ucap Dadan.

Editor : Adi